Thursday, August 5, 2010

KKN: Nyata-Nyata Sebuah Mimpi? Atau Sebuah Mimpi Tentang Realita?

KKNM. Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa.
Sebuah program yang diadakan oleh perguruan tinggi agar mahasiswanya bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat di lapangan. Atau begitulah hasil gue nge-search di berbagai blog dan jurnal. Tema besarnya adalah "Belajar Bersama Masyarakat" Belajar bersama, bukan mengajari atau malah menjadi kurang ajar. Dan seperti yang dikatakan Rektor UNPAD kami tercinta, Prof. Dr. Ganjar Kurnia di artikel ini, bukan pula ajang bagi-bagi duit atau menjadi sinterklas dadakan. Tentunya menjadi sinterklas ga bisa dadakan dong, pasti butuh waktu buat numbuhin jenggot putih sepanjang itu.
See?

Dimulai dengan keluhan, cercaan, bahkan kata-kata kasar yang keluar dari mulut teman-teman di sekeliling, gue pribadi jujur agak khawatir juga awalnya.
Benarkah KKN akan semenyeramkan itu?
Benarkah KKN akan semenderita itu?
Benarkah gue akan boker di alam terbuka dengan seluruh jagat raya memperhatikan?
Benarkah gue akan disantet jadi gorila?
Benarkah gue akan harus berburu untuk bisa makan?
Benarkah gue akan harus saling bunuh demi ngantri kamar mandi?
Yah setidaknya yang terakhir benar.

Despite of all those insanity, gue berusaha memposisikan diri sebagai orang yang menyemangati dan memberi imaji positif tentang KKN. Karena setelah baca dan ngobrol sana-sini, kebanyakan selentingan tentang KKN itu hanya sebatas hiperbola belaka. Gue berusaha meyakinkan bahwa KKN itu akan menyenangkan dan memberi pelajaran yang ga sedikit. Kadang usaha itu tercampur emosi pribadi yang jengah akan betapa bisa menjadi manja, mudah mengeluh, hipokrit, dan tidak bersyukurnya orang-orang di sekeliling gue. Dan mungkin gue sendiri juga. Wallahualam bi shawab.

Prosesnya sendiri? Bakal gue tulis di post yg beda karena bakal kepanjangan kalo ditulis di sini. Bottom line is, i had a very wonderful month. Kalo ada sutradara berniat bikin film dari setaun idup gue (sutradara kurang kerjaan, misalnya), gue akan masukin 30 hari dari sebulan masa KKN ke film itu. Yep, all those thirty. :)

Skip ke masa pasca-KKN, gue hanya melihat segelintir orang yang masih memandang KKN sebagai sejarah buruk idup mereka. Sisanya? Waw, SBY-Subhanallah Yaa..
Sebagian menyatakan kangen dengan masa, teman-teman, suasana, atau lokasi KKN.
Sebagian bilang kalo mereka dapet banyak banget pelajaran berharga dari KKN.
Sebagian memproklamirkan telah menjadi diri yang lebih baik karena KKN, insya4wl.
Sebagian menyatakan pengen kawin sama kembang desa lokal. (?)
Tapi kebanyakan ingin KKN ga berakhir secepat itu. Seperti mimpi saja, kata mereka.

Mimpi, sebuah pelarian dari dunia nyata.
Sebuah aktivitas di luar rutinitas kehidupan keras. (hey, thats rhyme! :D)
Mimpi, yang mengharuskan kita terbangun di pagi hari dengan merasa kecewa karena itu HANYA mimpi.
Mungkin kalau dilihat dari sudut pandang kita sebagai mahasiswa, bisa saja itu cuma mimpi.
Tapi secara umum, KKN mengajarkan kita tentang hidup yang NYATA.

Yep, menurut gue, apa yang kita lihat dan rasakan selama KKN itu nyata.
Pahit dan manisnya, itu realita.
Yang NYATA adalah saat kita tahu bahwa sebagian besar penduduk Indonesia hanya mengenyam pendidikan sebatas SMP.
Yang NYATA adalah saat kita melihat profesi umum penduduk desa kita adalah pekerjaan dengan posisi tinggi, secara harfiah. (baca:nyadap gula kelapa) Tentu dengan resiko yang tinggi pula.
Yang NYATA adalah ketika kita mendengar cita-cita anak SD adalah menjadi kuli bangunan. Agar apa? Agar ia bisa membangun rumah untuk orangtuanya, katanya polos.
Yang NYATA adalah melihat betapa berat usaha dan deras peluh yang dikeluarkan petani demi butir-butir beras di piring kita.
Yang NYATA adalah derai hangat tawa masyarakat desa demi menghangatkan diri dari dingin malam yang mencengkram.
Yang NYATA adalah melihat getar tangan nenek tua saat memaksakan mencangkul demi makan sehari.
Yang NYATA adalah tetes air mata seorang ibu yang hidup sebatang kara, saat menceritakan anak-anaknya yang kini sukses materi namun perlahan lupa diri.

Yang nyata adalah, saya, menulis ini sambil membayangkan kembali semua pelajaran yang saya dapat saat KKN, menangis. Menyesali betapa selama ini saya sangat tidak bersyukur akan segala yang saya punya. Betapa mudah luruhnya iman ini dengan gegap gemerlap ke-berada-an kota. Betapa saya masih kerdil, saat memposisikan diri di dunia luas yang sekali lagi, nyata.
"Ingin rasanya cepat menjadi dokter, agar bisa berguna," kata Amey.
"Semakin cepat kamu matang, semakin lama kamu bisa mengabdi," kata Abah Iwan.
Ingin rasanya cepat menjadi manusia yang berguna sesuai porsi agar bisa memperbaiki KENYATAAN-KENYATAAN dalam hidup yang belum seindah idealitas, dengan usaha yang NYATA pula.



Kuliah Kerja NYATA. Apa lagi yang kurang nyata dari itu?
Karena hidup, tak pernah terasa begitu nyata.

Partner vs Trophy

Pertama baca konsep partner-trophy ini dari bukunya Adithya Mulya, Jomblo Mengejar Cinta. Mencoba melihat aplikasinya di keseharian gue, dan ternyata cocok. Hampir semua orang -sadar ato engga- mengaplikasikan ini dalam kehidupan cintanya. *halah* Termasuk gue. :D

Familiar dengan konsep ini? Kalo engga mari kita review..
Jadi menurut Gege (ato Adithya Mulya, sang penulis) orang itu mencari pasangan hidupnya diklasifikasikan jadi dua. Ada yang mencari partner dan ada yang mencari trophy. Apa bedanya? we'll see..

Sang Pengumpul Trophy
Mencari pasangan idup (pacar, istri, u name it) berdasarkan kualitas. Kualitasnya bisa macem-macem, cantik, pintar, 9h4ouL, tenar, apapun itu. Seems engga salah ya? Tapi jadi salah ketika dia mencari orang berkualitas itu untuk dibanggakan.
"Wih gila, koq lo bisa sih dapetin dia? Mantap!"
"Whaow, ke dukun mana lo? Gilaa, congratz yak!"
Omongan-omongan semacem itulah yang dikejar oleh sang pengumpul trophy. Orientasinya adalah dengan bersama orang berkualitas ini dia bisa merasa bangga di hadapan orang-orang di sekitarnya. Kebanggan yang semu. Sesuatu yang sangat rentan luntur lalu gugur.

Sang Pencari Partner
Mencari pasangan idup berdasarkan kecocokan. Atau ketidakcocokan. Mencari seseorang yang bisa memperbaiki kekurangan dan menajamkan kelebihan kita. Karena basic-nya partner, hubungan mereka didasarkan pada simbiosis mutualisme dan rasa yang ada. Saling memperbaiki, saling belajar, saling menumbuhkan. Sambil sesekali mengumbar rasa. :)
Sang pencari partner tahu, dia dan partnernya punya hak dan kewajiban yang sama untuk saling mengembangkan. Bahwa pada akhirnya, berakhir indah atau tidak, mereka tidak akan pernah menyesali hubungan mereka karena mereka mendapat banyak pelajaran dari sana.

Me? I'll go with the partner. At least for now. :D
Pikiran ini muncul lagi setelah ngobrol-ngobrol ama temen KKN gue, Rijut aka si cewek cerdas..ato cadas yah? Ato culas? Ya pokonya itu lah. Dia bilang kalo cowo umur segue udah harus nyari partner, bukan lagi trophy, seperti yang dia bilang selama ini gue lakukan. Well, terima kasih JUT, untuk membuat gue merasa tua dan brengsek sekaligus.

Ada SMS-nya yang gue save.

"Udah sih jngn cari trophy lg. Geus jadi juara umum maneh. Berhentilah d puncak karir.."
Sebuah teori keren. Kalau saja gue ga tau bahwa itu prinsip yang dia dapat dari bermain poker. Ckck, somethings are REALLY better left unknown.

"Emang susah klo mw dapet partner.. Ga cukup cm keren.."
Darn right, it is.

Ah okaay. Enough with this hearted thingy.
Actually love life has not been my priority from some moment back then. I have bigger thing to do and to take responsibility of. Plus i recently considering some way of finding my future wife. One my religion has long ago taught me. We'll see where this thought brought me. :)

See ya on my next post! (it wont be long..gehee)


Saturday, June 19, 2010

Bicara

Kami tak bicara pada mulanya

Hanya sekilas pandangan mata

Sekelebat sosok yang menaiki tangga kantin

Sekedar satu dari ratusan lain.


'Lo lucu ya..' mengawali segala

Menghias dunia

Mengawali cerita

Kami, mulai bicara.


Bicara melalui missed call

Melalui pesan-pesan pendek.



Kami bicara lewat kata

Kami bicara lewat diskusi dan adu argumentasi

Kami bicara tentang Ulil dan JIL-nya

Kami bicara tentang proporsi logika dan emosi.




Kami bicara lewat air mata

Kami bicara lewat ego dan harga diri

Kami bicara lewat amarah

Kami bicara lewat nada yang meninggi

dan tak lagi nyaman didengar

Kami bicara lewat keluh dan tangisan

yang kemudian mulai memuakan

Kami bicara lewat bentakan

Kami bicara lewat guratan wajah yang mengeras

lewat tatapan mata yang seakan tak mengerti

kenapa ia yang dikasihi bisa berubah tak berhati.


Kami bicara lewat bunga-bunga

Kami bicara melewati jalan ke Cherish atau bebek Pangdam

Kami bicara di tengah hiruk pikuk kantin kampus

kadang diiringi gelak nakal kolega yang menggoda

Kami bicara di perayaan sebulan, tiga bulan, sesemester, dan seterusnya

Kami bicara lewat ketukanku di pintumu

dan riak bahagia di wajahmu saat tahu itu aku

Kami bicara dengan kepalamu di bahuku.



Kami bicara lewat gelak tawa

Kami bicara lewat canda

bercanda tentang hampir apa saja

mungkin cuma aku, tapi kuyakin juga kamu

Kami bicara lewat warna-warni kontemplasi keriangan.




Kami bicara lewat genggaman tangan

Kami bicara lewat genggam erat tangannya saat menyebrang jalan

Kami bicara lewat jari-jari yang bertautan.



Kami bicara lewat kekosongan di dada.


Begitu saja terhenti

Begitu cepat dan hampir tanpa nyeri

Kami bicara lewat pesan-pesan terakhir

Kami bicara dengan saling mengingatkan.


'kamu boleh diet tapi minimal makan sekali sehari atuh'

'kamu kalo makan harus abis, jangan disisain terus'


'kamu jangan keseringan begadang'

'kamu jangan suka tidur kecepetan, kaya anak sd aja'


'kamu' 'kamu' 'kamu' dan bukan lagi 'kami'

Ya

Kami kini sudah tiada lagi.



Tapi satu yang kukagumi

Setelah semua ini

Kami, tak berhenti bicara.

Saturday, May 29, 2010

Sumpah Sampah

Belakangan, gue menyadari sesuatu yang lagi hype banget di kalangan remaja (yang mencoba terlihat) gahul.
Bukan, bukan gaya rambut belah tengah dan pake behel.
Bukan juga ngutek-ngutek beri-item sambil makan frozen yoghurt.

Tapi penggunaan kata SUMPAH.
Gue perhatiin banyak banget orang yang make kata ini dengan gampangnya. Seakan kata ini ga ada artinya.

"Wow, SUMPAH enak banget makanannya!"
"SUMPAH ya, itu baju ga kurang norak apa.."
"Waduk pisan. SUMPAH si eta pasti ngawaduk."

Dan yang lebih parah;
"DEMI ALLAH ya, garing banget..haha"

Sejak kapan sumpah jadi semurah itu?
Cuma nyelip di kalimat tanpa si pengucap sadar apa yang dia omongin.
Sekedar jadi penguat makna yang bahkan terkadang hiperbolis.
Mencoba lucu dengan cara yang sangat salah.

Apa mereka ga tau ya kalo sumpah itu mengandung bahan 'tanggung jawab' di catatan ingredients-nya?
Apa mereka ga tau kalo sumpah demi nama Allah itu lebih berat dari langit dan bumi?

Ya intinya, menurut gue ga baek loh bilang sumpah semudah itu. Pake kata laen juga bisa koq, as for me, i use "sungguh" instead. :)

Bener banget peribahasa "mulutmu harimaumu", walopun lidah ga bisa jadi belang-belang, it still can brings sins on you. :)

Wednesday, May 26, 2010

Con Artist For Good

Siang ini.

Siang ini gue dan asun sepakat ketemu dr. imam abis beres tutorial. Dr. imam ini ketua PPSK (Program Pendidikan Sarjana Kedokteran), ato dalam kasus ini adalah orang yg menentukan apa gue ama asun bisa ikut ujian apa engga, bisa remedial apa engga, kalo remedial nilainya ngikut aturan ato ada kebijakan, simply orang yang menentukan nilai dan lulus engganya kami ke taun keempat. Walopun gue tau, sebenernya beliau cuma 'penyampai' takdir yg udah diatur sama Allah SWT..
*santri gundul mode: ON*

Setelah diskusi (oh okay it was more like one way monologue) yg cukup singkat, nasib kami pun ditentukan;
-Ga boleh ikut ujian
-Boleh ikut remedial tapi nilai mengikuti aturan (SOOCA max. C)

Alhamdulillah masih boleh ikut remedial. Walopun ini berarti kami cuma punya satu kesempatan, still better than nothing. I better be ready for this one shot.

SOOCA max. C ini yg sebenernya berat. Secara SOOCA menentukan 50% dari nilai kami setaun ini. Ckck. Nilai ini membunuhku~...ouooo...

Lucunya, begitu dikasitau, gue malah sibuk nenangin asun yg emang dari sebelum ketemu udah tegang to the max.
Asun: (megang tangan gue) (sori mat) "Tangan aku dingin banget yah, bonk..hehe"
Gue: (senyum bijak menenangkan)

Entah kenapa kerasa banget ada sesuatu yg salah dan ga adil disini saat gue ngeliat butir-butir aer mata mulai berjatuhan dari mata (yaiyalah) asun. Untuk ngeliat perempuan sebaik dia disakiti begitu rupa (halah) bikin hati gue sempet panas. Padahal gue sendiri alhamdulillah bisa nerima ini dengan sangat ikhlas. Ini yg gue anggep efek jangka panjang dari umrah kemaren. Subhanallah.. :)

Yogi, Bagus, dkk satu persatu mulai dateng dan ikut nenangin asun. Gue sendiri berperan jadi moderator yg bolak-balik nyeritain tiap ada orang baru dateng. Kesibukan ini, mengalihkan pikiran gue dari apa yg mungkin sebenernya sedang berkecamuk disana.


Malam ini.

Okay! Saatnya berbakti pada angkatan! Setelah sekian lama hanya berfungsi sebagai manajer, pengawas dan evaluator (baca:tukang nyuruh-nyuruh) di posisi gue sebagai ketua Departemen Kekeluargaan 2007..hehe. Tugas gue adalah nyebarin kata-kata penyemangat yg udah dikumpulin dari angkatan.

...

Terus tiba-tiba kepikiran bahwa ada kontradiksi disini. Setelah LI beres dan target apalan SOOCA beres, otak gue yg nyantai jadi munculin lagi pikiran yg mungkin tadi siang terkubur kesibukan.

Gue..juga..pengen dihibur sebenernya.
Pengen dikasi semangat, ditepuk punggungnya, dibilangin bahwa semua bakal baek-baek aja.
Gue sibuk nyemangatin orang laen, padahal gue sendiri ga (ato belom) sekuat itu.

Mungkin karena gue secara konstan memperlihatkan topeng ke orang-orang di sekitar gue kalo gue baek-baek aja, ya itulah yg mereka tangkep. Bahwa gue sekuat itu dan ga perlu dihibur lagi. Ato mungkin bahwa gue sebodoh dan se-ga peduli itu ama nilai ampe bisa baek-baek aja.

I am such a con artist. Mengaplikasikan "ga apa terlihat bodoh, asal jangan terlihat lemah" dengan sangat baik.

Padahal jengah juga sebenernya.

3..2..1..
Ahaha, what a wimp!

Udahan ah cengengnya, karena alhamdulillah tadi abis salat sunnah jadi tenang lagi. Ahh, who need hugs when i have Allah by my side. :)

Yah, gue cuma berharap gue akan beneran jadi sekuat itu. Untuk terus ngasi semangat ke orang-orang di sekitar gue. Karena pada hakekatnya, entah kenapa buat gue, saat gue ngasi semangat ke orang laen, gue sendiri lah yg jadi semangat..hehe. That's just soo me. :)

Tuesday, May 25, 2010

Salah ya?

Mereka bilang, segala yang kita lakukan itu harus ikhlas.
Harus karena Allah SWT semata.
And i just couldnt agree more.

Tapi.. Salah ya?

Untuk mengawali perjalanan dan perjuangan demi sesuatu yang duniawi?
Sesuatu yang bodoh dan kekanak-kanakan mungkin.

Banyak hal yang bisa jadi motivasi kita. Rasa ingin balas budi ke orang tua, ambisi pribadi, orang di masa lalu, atau target dan cita-cita.
Menurut saya sih sah-sah saja memulainya dengan hal-hal duniawi seperti itu.

Toh titik ini, titik dimana saya jauh lebih baik dari saat saya mulai berjalan, membuat saya sadar.
Sadar bahwa kebenaran yang hakiki memang sesuai baris kedua blog ini.

Dan..
Mungkin untuk saya, memang harus begini jalannya. :)

Thursday, May 20, 2010

cons.

as my blood leaving my veins
there too goes away my consciousness
upon my face tickling the rains
is by far as much as what we have

"gapapa terlihat bodoh, asal jangan terlihat lemah"

Sunday, May 16, 2010

"Halo? Bisa bicara dengan Pantat?"

Sore itu, di parkiran BTC.

Ka Eta: *nampak berusaha keras* Heeegh..buset ini keras banget sih gripper.
Gue: Yaa, lo blom biasa aja kalee..
Ka Eta: Haha. Iya nih, kalo gue yang pake yang kontraksi bukan tangan malah perut ama pantat..hwahaha.
Gue: Hahahahaha..

*drrt* *drrt* (hape gue geter)
-.nyo calling-

Gue: Halo, assalamualaikum..
Shasha: Walaikumsalam. Dit, hape kamu kepencet jadi nelefon aku tuh..
Gue: Oh iya? Maap, maap. Hehe..
Shasha: Yee, dasar. Gimana sih.. *terdengar salting*
Gue: Yee, ga usah marah-marah sih..hehe
Shasha: Engga, soalnya..emm..tadi kedengeran suara kaka kamu ngomong 'pantat-pantat' gitu..
Gue+Ka Eta: HUAHAHAHAHAHAHA!

Kebayang aja jadi Shasha. Gue yang jarang banged nelefon ini sekalinya nelefon yang kedengeran malah kata tak senonoh. Aku harap insiden ini tiada menimbulkan keretakan hubungan kita, sha. Hiks. Hiks.

Kami pun sependapat bahwa topik tadi sama sekali tidak menimbulkan impresi positif di interaksi pertama antara kaka dan cewe gue. Okeh, Ka Eta, next time hape gue kepencet lagi, topik yang kita bicarakan akan adalah ACFTA, perdagangan budak, harga terong dunia, atau hal-hal berbobot lainnya.

Thursday, May 13, 2010

Dendam amat, bu..

Bandara Soekarno-Hatta, Ruang Tunggu

Ibu-ibu: Mas, mau umrah juga?

Gue: (Ngga, mau jadi TKI) Iya bu, insya4wl..

Ibu-ibu: Wah, sama saya juga.. Sama travel apa? *full senyum*

Gue: Sama MQ bu, dari Daarut Tauhid..

Ibu-ibu: *mendadak dingin* Oh. DT toh. Aa Gym nya ikut juga?

Gue: Iya bu, insya4wl besok nyusul..

Ibu-ibu: *mendadak ganas* Sama istrinya yang mana?

Gue: *berusaha menghindari konflik* Yang berkumis bu..
*ngaciir*

#umrah 2: Doa Mereka

Huaah. Udah ngapalin doa, belajar SOOCA, ngejailin kaka, ditimpuk kaka, ngejailin kaka (lagi), terancam dilempar kaka dari pesawat, akhirnya mati gaya juga gue ngabisin sembilan jam di pesawat.

*ngulet kiri* *ngulet kanan* *senam pantat*

Akhirnya rasa bosan memaksa gue baca sms-sms titipan doa kiriman temen-temen gue buat dibaca di sono. Tapi hapenya di offline mode koq! Jadi ga ngeganggu sinyal penerbangan pesawat.. #banggasoktau #barutausebelomberangkat

"Doa Mereka," gue baca nama foldernya.

"Doain berat gw turun smp 75kg taun ini y bonk :)"
Selama ini dia nampak fine-fine aja kalo dikata-katain soal berat badannya. Padahal siapa yang tau kalo deep inside dia bener-bener mikirin?

"Doain yg baek2 aja deh. Eh bsok msi ada d kmps kan? Mw mnt ttd ni. hehe"
Gue:YAKALEEE!! -__-"

"doain sya dwafatkan brsama kluarga, msk surga pula sma kluarga.."
Gue yang selama ini sesumbar family-man juga jadi malu pas baca ini. Betapa yang selama ini gue sebut "cinta keluarga" tu cuma sebatas cinta dunia.

"Riboooonk! Tolong doain papa sembuh sakitnya ya..:)"
Dan gue yang ga tau apa-apa, dan bahkan mungkin ga cukup peduli untuk nanya, jadi malu nyebut diri ini 'temen'.

"bonk doain gw nikah ama **** pas koass"
"yakin? soalny ada yg nitip doa byr nikah ama dia pas tingkat 4. haha"
"gpapalah jdi suami kedua. kan dianya jga istri kelima"
Hwahahahahaha.


"Hati2 kang, mdh2an dkuatkan dn balik k sini jd org yg super keren di pandangan Allah. Amin."
Suka banget sama doa ini. :) Maknanya dalem tapi bahasanya ga terkesan berat ato bahkan sok suci.

"Smoga kluargaku diberi rizki lbh taun dpan utk aku msk koas dan adeku yg mw kuliah"
Pernah ga si gue berdoa papa-mama diberi rizki lebih buat bayarin gue idup, kuliah, ngekos, dll? Boro-boro ngedoain, mikirin aja kaga. Selama duit kuliah ama duit bulanan mengalir deras kaenya sebodo amat deh papa-mama banting tulang kae gimana juga. Egois.

"smoga dimudahin mnghapal n memahami alquran.."
Ya Allah, gue ngaji aja masi belepotan..

"reg spasi doa. doain kakek gw cpt sembuh ya"
Dan beliau meninggal saat gue masih di tanah suci.. inalillahirajiun. Umur emang ga ada yang bisa nebak. Yakin lo masi punya umur cukup buat baca blog ini ampe kelar? :)

"bonk doain gw!"
Definitif sekali yah, anda.

*matiin hape*
*ngeliat ke luar jendela*

"Alhamdulillah, ya Allah. Kau berkahi aku dengan sahabat-sahabat yang bahkan dengan doanya pun, mengingatkanku untuk mengingat-Mu.."

#umrah 1: The Prep

Umrah?! Wohoooo!! :)

Emang udah direncanain dari lama si, tapi baru kerasa excitement nya pas udah di depan mata banget.

...seriusan di depan mata ini mah. Wong rabu subuh gue berangkat dan baru selasa malem balik dari kosan. Haha.

Persiapannya sebenernya ga ribet, MQ Travel udah nyediain list barang-barang yang sekiranya bakal dibutuhin disana. Tapi tetep aja sensasi "ke luar negeri "nya bikin gue tegang *katro* dan bolak-balik bongkar koper sekitar 173 kali.

Berangkat bareng papeng, mameng, ka eta, ka ela, bi inang, dan bu ati bikin umrah lebih kerasa kae piknik sekeluarga daripada sebuah prosesi ibadah sunnah. Tapi gapapa lah, kan ibadah itu lebih baik kalo ternikmati..:)
So there we were, being on the gathering spot 2 hours before the promised time. Idup 20 taun sama bokap gue yang on time nya setengah mati bikin gue ga heran ama yang beginian. Abis semua ngumpul di Daarut Tauhid baru deh kita sama-sama berangkat ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Jam sembilan nyampe di bandara, lanjut makan, pelepasan dan tausyiah dari Aa 'Gym. Jam 12, sang burung besi Lion Air Boeing 737-400 pun membawa kami ke angkasa untuk sembilan jam perjalanan.

"Bismillah..
Ya Allah, tundukkanlah kendaraan ini karena sesungguhnya kami tak kuasa menundukkannya dengan kekuatan kami sendiri.."

#umrah

Assalamualaikum. Wr. Wb.
(keliatan bgt baru umrahnya..haha)

Yow!
Glad to be back again to blogging world. Kemaren ini gue alhamdulillah dapet undangan dari Allah untuk umrah ke tanah suci, nah cerita-ceritanya bakal gue tulis disini dengan hashtag #umrah. #berasatwitter #promositerlarang

Enjoy! :)

Sunday, May 9, 2010

Masih Kuat

Lapor, para pembaca sekalian.
Gue sekarang sedang berada di ruang Prof. Hendro, kepala bagian Bedah Vaskuler, menggunakan fasilitas komputer dan internetnya sementara beliau di OK. Sebuah tindakan yang mengancam keselamatan jiwa raga.

Karena bingung mau ngapain, gue ngeberesin draft-draft gue di blogger dan nemu ini.
Likely gue tulis pas jaman mau SOOCA kayaknya.
Dari kontennya nampak sekali bahwa gue nearly suicidal, but thank God i didn't proceed.
Bottomline, emang idup gue di koas (khususnya sembilan minggu di bagian bedah ini) berat.
Berat banget.
But hey, this draft proves that i've been in a situation which seems worse and more depressing, and i managed to survive. :)

"Akhir-akhir ini idup gue suram.
Dunia serasa sempit.
Ga heran, soalnya dunia buat gue akhir-akhir ini cuma berkisar tempat tidur dan meja belajar.
Kadang bosen bikin gue pindah belajar ke tempat tidur...yang akhirnya bisa ditebak, ketiduran juga.
Lain waktu gue belajar sampe ketiduran, di meja belajar.
Malah akhir-akhir ini kepala jadi lebih akrab tidur di atas Braunswald daripada bantal.
Berharap selama tidur, huruf-huruf itu berdifusi ke otak gue.

Muak juga.
Sekarang daripada ke kosan, gue lebih apal jalan ke Copa.
Rembesan stabilo mulai meramaikan seprai.
Sering panik karena si a punya fotokopian anu dan gue engga. Padahal mungkin punya, nyelip entah dimana.
Kebaca ngga kebaca yang penting punya mendadak jadi prinsip publik.
Mungkin bumi bakal mencak-mencak kalo tau berapa batang pohon yang abis buat fotokopian yang ga kebaca itu.


Mama bilang ini soal amanah. Aku bilang ini soal tubuh dan pikiran yang lelah.
Mama bilang jangan menyerah. Aku bilang mungkin tekadku mulai lemah.
Mama bilang tentang ilmu yang dititipin Allah sama aku. Aku, mau tak mau, juga setuju.

Masih KUAT.
Sekeras apapun aku belajar hari ini, selarut apapun aku tidur malam ini, aku tak mau bangun dengan penyesalan esok pagi."


Yep, you're right, younger me.
Masih KUAT. Semoga semangat itu tetap terjaga dalam diri.

Friday, April 16, 2010

Hari Itu

Hari itu. Tutorial.

Semua sedang ngedengerin maris yang lagi presentasi LI.
Tiba-tiba gue nyadar koq si irwan dari tadi sama sekali ga gerak, gue melirik lah ke dia.
JENG-JENG!
Ternyata, untuk entah alasan apa, dia duduk dengan dada membusung, tangan menumpu kepala sekaligus memamerkan bisep, muka nampak serius.

Gue: "Woi wan, knape lo?"
Ir-binaraga-wan: *nampak kaget* "Hah? Lho? Udah halaman yang itu toh?"

Ckck. Wan,wan.. Ngelamun aja pake eksibisionis.

---

(Masih) Hari itu. Lab Act.
Untuk entah karena alasan apa (terbiasalah dengan ini, kelompok kami memang suka membicarakan atau melakukan sesuatu tanpa alasan), sementara yang lain bahas case, kami malah membicarakan merpati pos.

Maris: "Eh iya yah, merpati pos itu gimana caranya bisa nganter surat yah?"
Gue: "Iya gue juga bingung.." *kembali memperhatikan dosen dan baca case, seperti biasa*
Bayu: "Itu tuh burungnya dibawa.."

BUAHAHAHA.
Yang kebayang di gue malah kita bawa surat ama tu burung ke rumah orang yang mau dikirimin surat, terus pas sampe depan rumahnya kita iket surat di kaki si burung, terus burungnya kita lempar ke dalem rumah sambil tereak, "Woi, surat buat lo nih!"

Dan makin kocaknya lagi, si bayu masih keukeuh dengan persepsinya itu sampe akhir cerita.
Padahal kita udah ngetawain dia sampe sakit perut.
Keteguhan hati itu memang perlu ya, bay. Hahaha.

Ujian yang Sebenarnya

Ah, bau itu lagi.
Kabel-kabel itu lagi.
Angka warna-warni semu di layar yang suram itu lagi.

Keadaan ICCU rumah sakit selalu mengingatkan saya bahwa beberapa tahun lagi, orang-orang akan menggantungkan hidupnya pada saya.

Dengan mereka saya ga akan bisa belajar beberapa hari sebelumnya.
Sama mereka saya ga akan bisa berharap ikut remedial.
Menghadapi mereka, bukan nilai yang saya pertaruhkan, tapi nyawa.

Dan bukan, sungguh bukan beberapa lembar kertas bertuliskan ratusan soal lah ujian kita.
Namun mereka, mereka lah ujian yang sebenarnya.

Monday, April 12, 2010

Menjadi kuat itu, bertahan dengan apa yang sudah kamu janjikan.
Bahkan pada dirimu sendiri.

Oke. Saya engga akan hubungin kamu lagi.
Sampe saatnya kamu ngehubungin saya duluan.

Dan seperti kata kamu, this is all for good.
"..apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan"

-dari notes si anu1 yang ngetag si anu2

Sunday, April 11, 2010

An Old Man Under The Tree

Siang ini terik setengah mati.
Matahari 5cm diatas ubun-ubun rasanya.
Karena hari ini kelompok C cuma tutorial doang, jam 1 tadi gue udah glutukan di kosan, nunggu si mamah yang mau mampir ngedrop barang.

Tik-tok..si mamah kemana ya. Koq ga muncul-muncul doi.
Berjalanlah gue melongok ke balkon kosan, berharap melihat T 120 SS kesayangannya meluncur kemari.

Tapi belom ada ternyata. Yang gue liat malah seorang bapak-bapak tua, duduk dibawah bayangan pohon cabe samping kosan.

Siang ini terik setengah mati.
Matahari 5cm diatas ubun-ubun rasanya.
Dan si bapak itu, hanya duduk disana, dibawah bayangan kecil yang membuatnya harus duduk melipat badan. Termenung.
Palu, sekop, dan karung goni di tangannya membuat gue berasumsi dia adalah kuli serabutan.

Kasihan rasannya. Tapi ingin memberi pun apa daya, duit di dompet bahkan ga cukup buat sekali makan.
Lagipula takut juga dia terluka. Mengemis pun dia tidak.

Nguuung.
Mesin mobil si mamah yang bunyinya ngalahin pesawat terbang terdengar.
Menandakan si mamah tinggal berjarak 2km dari kosan. Hehe.

Ternyata si mamah berpikir hal yang sama.
Dikepalkannya dua lembar uang sepuluh ribu di tanganku.
"Kasiin ke si bapa itu," katanya.

Sempet kepikiran mau nilep tu duit, tapi gagal karena si mamah ogah pergi sebelum gue kasiin ke si bapak. Ckck, curugaan amat mah, sama anak sendiri.

"Pak, punten ieu hatur lumayan ti pun biang.."
Si bapak nge-freeze sekitar 3 detik.
"Aduh, nuhun, cep. Nuhun pisan.."
Matanya menyinarkan rasa terimakasih yang lebih kentara dari kata-katanya.

Setelah si mamah pulang dan gue kembali ke meja ini, gue jadi mikir.
Apa ya yang ada di pikiran si bapak tadi?
Mungkin kepalanya penuh dengan beribu pertanyaan.
Tentang kenapa hari ini ga ada kerjaan yang bisa dia dapet.
Tentang apa yang akan dia bilang ke anak-anaknya di rumah nanti.
Tentang kenapa hari ini matahari nampak berniat menghanguskan tengkuknya.
Tentang makan apa keluarganya hari ini.
Tentang berapa sudah hutangnya ke warung sebelah.
Ribuan ketidakpastian.

Sementara ketidakpastian yang ada di kepala gue cuma sebatas hal-hal remeh.
Apa akan jadi rapat hari ini.
Apa enaknya makan di Cherish atau Kedai Indra.
Apa sebaiknya mandi sekarang atau nanti.
Apa mending duluan ngerjain LI atau draft SOOCA.

Sementara ketidakpastianku membuat kerutan di dahi, ketidakpastiannya mengundang gundah di hati.

Jadi nanya sama diri sendiri.
Sudah cukup bersukurkah aku?
Apa harus nunggu sampe semua diambil sama Allah dan hanya tersisa sehias bayangan pohon?

...

Siang ini terik setengah mati.
Matahari 5cm diatas ubun-ubun rasanya.

Dan bapak itu, terpaksa hidup dalam ketidakpastiannya.

Thursday, April 8, 2010

Wednesday, April 7, 2010

Baca anatomi jantung lagi ya, Bay.

Tutorial. Di hari dimana AC ruang tutor mati. Just like always.

Maris: "Iya, jadi karena venous return nya meningkat ya cardiac output nya jadi meningkat juga.."

Chandra: "Nah, hubungannya sama intrapleural pressure gimana?"

Bayu: "Oh, kalo intra peler..eh."

Didengar oleh gue, yang bingung sejak kapan jantung pindah ke selangkangan.

Sunday, April 4, 2010

"teu karasa nya.."

This was happened on April 2nd. When some people having Easter Eggs, i have a vidclip shooting, and just how cool is that?? Hahaha.

Phone rang. (Bottle Pop-Snoop Dog ft PCD)
"Halo, bonk? Jadi isuk kumpul di Klik jam 8 nya."
"Siaap. Nepi jam sabaraha kira-kira? Bisi hujan mun sore teuing."
"Ah nteu lah, paling jumatan geus beres."
"Sip lah. Eh mawa mobil teu maneh, di?"
"Nteu. Naha kudu?"
"Meh teu kudu make motor. Hahaha."
"Ah sia. Maneh mawa motor teu?"
"Mawa. Kunaon kitu?"
"Meh teu kudu make mobil. Hahaha"
"Ah sia."

09.54
"Yoo. Sori telat nya, tadi dititah babeh heula euy..hehe"
"Ah sia mah kriz, hayu atuh ah."
Brrm. Konvoi dimulai.

09.56
"Naha geus eureun deui euy?"
"Kalem, urang lapar. Meuli batagor heula..hehe"
"Ah sia mah kriz"
Berharap dikasih batagor...ternyata engga.

10.16
(Lewat depan BPI, jalan wayang)
(These following conversation was taken between 5 moving bike, dont try this at home)
(..dont try this, EVERYWHERE)
"Di, jalan wayang yeuh, embung mampir heula?" *smirk*
"Heueuh di, si den*a kumaha kabar euy? Hahaha"
Nguung. Aldi mendadak ngebut.

10.32
Sampe depan rumah Sandi. Komplek perumahan Bank Mandi-sendi-ri, Cijagra.
"Sandee~~~" (ala anak sd ngajak maen temennya)
"Yow, ayo masuk!"
Sandi terus nyengajain ke Alfamark buat beli pringles, corn toast, dan 3 botol besar pepsi blue.
"Wah san, jadi enak nih."
Jadilah kami bertujuh (plus Alan, temennya Sandi yg somehow ada disitu dan langsung akrab) bersendawa ria minum-minum sebelum jumatan. Sungguh beriman.

11.45
"Hayu ah, jumatan heula"

12.18
"Hayu ah geura mulai, bisi kaburu sore."
"Hayu, hayu."

14.02
"HAYU ih, hayu-hayu cicing maraneh mah."
"Hehe, hayu atuh, tapi panas kieu nya."
"Ah banci maneh, ja. Hayu ah" (ini Eksa)

14.03
"Euh, panas pisan euy, isuk deui we lah shooting na" *elap-elap keringet* (ini, JUGA, Eksa)
*sambit Eksa pake batu* (ini, udah jelas siapa)
Setelah jalan berlima beriringan bagai boyband, diliatin orang lewat, seribu kali 'cut' mendadak gara-gara ada mobil mengarah ke lokasi, dan sejuta kali ketawa sampe perut kram, usailah syuting kami.

18.43
"Beuh, kabayang nya mun jadi artis nyaan. Pasti cape pisan.."
"Heueuh. Matakna urang didieu ngan senang-senang. Urang menikmati pisan lah ulin jeung maraneh. Teu kudu mikirkeun target hayang terkenal atawa naon, tapi mun terkenal nya alhamdulillah weh..hehe"
"Setubuh ah gan. Asa waas nya baheula urang kabeh semangat pisan hayang terkenal, hayang jadi artis beunghar. Geus 5 taun siah. Ckck."
"Heueuh, engke mun kabeh geus karawin trus boga incu bakal ngetake keneh moal nya? Hahaha."
"Hwahaha. Engke urang nyieun beat make fruity loop ver.78 meureun.."
"Pasti lah, tong poho yen urang berlima teh pernah boga hiji mimpi. Berhasil atawa hanteu, nu penting prosesna.."
"Heueuh, eta pisan.."
...
"Hayu balik ah, geus beres kan yeuh?"
"Hayu, pan nggeus BERES JUMATAN nya di, nya?"
"Hahahahaha.."

Dan dengan pikiran di benak masing-masing, kami pun pulang.

5 orang. 5 cara pandang. 5 tahun. 4 kampus. 3 jomblo. 2 rasa. 1 asa.

Bilang-Bilang Dulu

Siang yang mendung, Skills Lab.

"Punten ibu, pernah ngga ada keluarga ibu yang meninggal mendadak? Terus kata dokternya itu karena penyakit jantung?"

"Wah, keluarga saya meninggalnya emang mendadak semua dok, ngga ada yang bilang-bilang dulu.."

Siang yang mendung, mood kelompok yang cerah, Skills Lab.

Friday, April 2, 2010

Emang Susah

"Emang susah ya pacaran ama ketua senat, pengen digombalin aja mesti bikin proposal dulu.."

Ah, you DO know me well. :B

Dextra or Sinistra

Good or Bad
Black or White
True or False
Right or Wrong

Dextra or Sinistra.

I heavenly admit this rough-as-hell fact.

There have always been like this.
People created color called grey for not strong enough to be white but fear the black itself.

(Saya, si abu-abu)

Thursday, April 1, 2010

saya bingung.
apa bedanya idealis fleksibel sama realis berprinsip?
bahkan sama ga punya pendirian?

Wednesday, March 24, 2010

"Ay she say she usually don´t
But I know that she front
Cause shawty know what she want
But she don´t wanna seem
like she's easyyy

I ain´t sayin what ya' wont do
But you know we probably gon' do
What you been feeninn
deep insiiiide
don´t liiiiee noww
...
Just one more round
And you're down I know it
...
Couple more shots
You'll open up like a book
I ain´t trippin (cause imma read ya')"
(Blame It - Jamie Foxx ft. T-Pain)

Couple days ago, i had a chat with my used-to-be-partner-in-crime.






Pots of Gold

"I dont wanna waste a lifetime chasing pots of gold
I dont wanna miss the sunshine standing in the cold
I dont wanna be the one who's left behind
I wanna catch a glimpse of life.."
(Pots of Gold - Mama's Gun)

Nice! Lagunya enak, liriknya ngena banget buat gue.
I DO wanna catch a glimpse of life! Ahaha. :D

ps: ngeri juga ngebayangin ibu-ibu berdaster nenteng AK-47. dont u have another idea for ur band's name? geez.

Ngga pegel yah?

[Merasa leher anda pegal karena terlalu lama melihat ke atas?

Merasa diri dan hidup anda sangat inferior karena selalu melihat si seems-to-be-all-better-than-me?

Hal-hal tersebut membuat anda pesimis? Krisis percaya diri?

KAMI PUNYA SOLUSINYA!

Dengan bangga kami persembahkan...
"JAMU nANTANGIN SPG"

Dengan bahan-bahan alami berkhasiat di dalamnya seperti:
- melihat ke bawah
- belajar bersyukur
- percaya bahwa anda BISA

Dijamin menyembuhkan segala keluhan anda!

Selama masa promosi: Buy One, Get One! (yaiyalah)
Segera hubungi apotek kesayangan anda!]

Seandainya iklan seperti ini tertempel di pintu-pintu angkot.
Agar mereka berhenti mengeluh dan mulai bersyukur atas apapun yang mereka miliki.

Terminator

Pengumuman Kelompok Tutorial Cardio Vascular System 2010

Naufal: "Yeaah, akhirnya aing kelompok p
agi!! Selamat tinggal tutor PETANG!!!" *pingsan*

Dani: "Seneng sih urang jadi tutor pagi..tapi n
aha kudu sekelompok jeung maneh sih, Gus??"

Tukang bapau: "Di-bapau-an heula, neng, cep.."

Tomat: "Aaaah, aing sekelompok sama term
inator!!"

Ajeng: "Hahaha, mampus lo mat!"

Macem-macem. Selalu nyenengin buat gu
e ngedengerin komen anak-anak pas lagi liat pengumuman kelompok sistem baru. Seru! Tapi sayang kemaren ini ada satu yang agak ganggu; Terminator.

Sempet kepikiran kalo yang mereka omongin tu dia;

Tapi asa teu mungkin sih, da mun teu salah geus jadi bupati si akang arnol mah, rek naon kuliah deui. Cageur. Jadi sempet ngarep kalo yang mereka omongin itu si ini;


Uyeaah. Tapi ternyata bukan juga. *sigh*

Ternyata si, sebut saja Mawar (engga, dia ga akan diculik, dianiaya, or anything -red), ini dipanggil 'terminator' sama temen-temen gue karena kalo lagi tutorial dan temen gue lagi presentasi, si Mawar ini suka nanya-nanya terus.

Nah, my point is, emang segitu salahnya ya jadi orang yang haus ilmu?
Mungkin emang -due to her inability to communcate- dia terlihat 'ga nyantai' dan mojokin kalo nanya, tapi tetep tanggung jawab kita sebagai presentator untuk menjawab pertanyaan dia dan nyari lagi di buku kalo kita ngga tau kan?

Sebuah hak yang dipersalahkan, memang. Kalo gue yang ada di posisi yang dicecar si ga akan mikir dan ngomongin sejahat itu koq, paling langsung lompat menerjang dan nyakar-nyakar mukanya. :p

Outtie!

Ribuan Orang

"Aah, kesel ni gue kuliah di efka. Koq ga lulus-lulus sih, uda gitu abis lulus ga bisa langsung nyari duit sendiri lagi. Huh."

"Haha, jangan gitu dong. Ribuan orang ingin ada di posisi kita sekarang tapi ga bisa, pikir lagi deh."

Siapa bilang?

Siapa bilang langit malam itu hitam?

Warnanya biru kelam, setidaknya itu yang saya lihat saat menengadah ke atas malam itu.

Saturday, March 20, 2010

Kuliah EfKa

Berhubung metode kuliah di efka itu beda ama notabene fakultas ato jurusan laen, plus gue udah empet dikasi liat kerutan dahi kalo gue jelasin soal tutorial, disini gue akan menjelaskan sedikit tentang kuliah di efka..

Jadi.. kuliah di efka itu ada 4 macem; lecture, tutorial, lab, ama skills lab.

Lecture itu suatu fenomena dimana 200 anak muda bermetabolisme tinggi disatukan dalam satu ruangan untuk mendengarkan 1 orang mengocehkan sesuatu yang membuat mereka tidak mau bermetabolisme sama sekali.

Tutorial itu suatu fenomena dimana 10 mahasiswa disatukan dalam satu ruangan untuk 3 orang menjelaskan sebisa mungkin apa yang mereka tahu biar temen-temennya juga tahu, 2 orang menjelaskan apa yang mereka pikir mereka tahu biar temen-temennya mikir kalo mereka tahu, 1 orang entah kemana selama 3/4 total tutorial satu semester tapi entah kenapa selalu bisa ikut ujian di efka yang katanya presensi minimalnya 100% (tanya kenapa?), 1 orang tertidur nyenyak di sudut ruangan yang berseberangan dengan dosen, 1 orang menyelundupkan nasi uduk ke ruang sebelah untuk danus kegiatan something, dan 2 orang ngangguk-ngangguk sok ngerti dengan tangan sibuk di kolong laci, twitter-ly active.

Laboratorium activity itu suatu kegiatan yang dimulai dengan satu jam yang sengaja diberikan dosen pada mahasiswa untuk berdiskusi (baca:bergosip) soal. Dilanjutkan dengan masing-masing kelompok saling tunjuk yang -kadangkala- diakhiri dengan saling ancam untuk menentukan siapa yang maju ke depan buat jawab soal. Lalu diakhiri dengan mengintip-intip mikroskop tanpa tau apa yang sebenarnya kita liat. What a climax, isnt it? It is NOT.

Skills lab, as it's name implies, is a lab act where we can learn basic skill a general practitioner would need. Materinya tergantung sistem yang kita pelajarin, kalo lagi DMS (Dermato Musculo Skeletal) ya belajar suturing open wound, kalo lagi NBSS (Neuro Behaviour and Special Senses) ya belajar ngetes refleks, imagine what skill we learned on RPS (Reproductive System)..hmm. Paling seru nih, sayang aja kadang kelakuan dosen di skill ini lebih menarik untuk dipergunjingkan daripada materinya sendiri.

Well, i enjoyed it all so far. Semuanya seru asal kita jalaninnya seru, dan gue yakin se-ngga penting apapun kerasanya itu di masa sekarang, akan ada saatnya kita nyesel waktu kuliah pernah titip absen. :)

Sooo, i think its time to call it a day, gonna need my stamina for tomorrow's cullineversaire!

Outtie!

Wednesday, March 17, 2010

Bulan di Bumiku

Senja merekah, menutup hari dengan merahnya
'Ah, malam datang. Ingin rasanya esok cepat terbentang,' pikirku

Aku tak pernah harapkan malam

Hening dan dingin, terbalut diam.


Dalam penantianku akan esok, hatiku berbisik
'Hey, cobalah lihat ke atas!'

Tak biasa aku melihat keatas, pegal leherku nanti

Dan lagi,

Tak kuharap apapun dari langit malam selain gelap yang menenggelamkan.


Tapi angin berkata lain rupanya
Malam-malam silih berganti tapi baru kini ku mendongak

. . .

Sejenak ku terhenyak, hanyut dalam kontemplasi

Berbalut hitam malam indahmu teresonansi

Jauh dan sedikit angkuh, ingin sekali ku merengkuh.


Tak kumengerti apa yang bedakan dia dari yang sebelumnya menghampiri
Dia tak membara layaknya Kejora yang menyala-nyala

Juga tak seanggun Tiara berbingkai gaun

Namun satu yang kurasa pasti, dia, jelita dengan caranya sendiri

...............

'Bulan..,' tak sadar ku berbisik, lirih.


Malam itu memang bukan malam biasa
Membuat siang-siang yang datang setelahnya bias

Kini hening pecah menjadi gelak tawa

Kini dingin berubah menjadi gelora

Berpikir keras, pun menjadi diskusi yang memperjelas

Membuat Bumi melihat angkasa dengan cara yang berbeda.


Gravitasi mungkin ada untuk memberi kesempatan
Pada Bumi dan Bulan untuk ber-revolusi beriringan

'Aku ada hanya saat malam tiba,' katamu

Nyatanya saat terik mentari membakar Bumi

Keberadaanmu toh tak dapat kupungkiri

Hanya saja kau memilih berdiam diri, menyayangi dalam sepi.


Wah,wah, tak terasa dua belas kali sudah kau datang dan pergi, bulan
Bertahan di sisi Bumi yang kerap jengkelkanmu, kau memang keras kepala, Bulan

Walau kepastian tak bisa kuberikan, sampai kapan kita bergandengan

Tapi sungguh aku menikmati dan memaknai saat-saat bersamamu, Bulan.



Siang atau malam - nampak atau buram, kau selalu ada, Bulan.
Percayalah.


Karena kau, adalah Bulan di Bumiku..



17.03.2010
(Untuk Bulan, yang telah bertahan)

Monday, March 15, 2010

Annoying Orange

Ada yang tau tentang Annoying Orange?

Jadi dia tuh jeruk -yaiyalah- yang cuma punya mata ama mulut doang, tapi NYEBELINnya luar biasa. He irittates other fruit such as apple, p(l)umpkin, banana, etc. He also throws puns at well-known public figure such as Sandy Claus and even Emo-clown Saw! Haha. His annoying puns, gross tricks, and disturbed personality guaranteed to make your stomach hurts. XD

Nih dia si jeruk nyebelin:









Bisa nonton videonya di sini, ga nyesel!

As*hole

BUAHAHAHAHA.
Emang paling bisa deh si cyanide and happiness ini.

Anak SD Jaman Sekarang

anak sd jaman sekarang..:(

Tadi wandering around ke blognya orang-orang, terus nemu beginian di blognya si Fia bocah. Sedih yak. Kadang saya bingung gimana saya akan ngebesarin anak saya nantinya. The world has been so corrupted nowadays, i cant barely imagine what the world will become when i have become a dad.


My plan on becoming a cool-dad:
I will teach them how to play kite, instead of PlayStation 8 or so.
I will encourage them to experience nature, if there was still any left.
I will make them realize, that they cant find world in those 3x4 LCD.

The world is out there, waiting for you, young fellas.. :)

Outtie!


Anw, i finally know how to make a link on my blog. Yeah! #katro

New Things

Not so long ago, i discovered myself as . . A BIG FANS OF CERTAINTY.

Kenapa gue bisa bilang gini?
Soalnya gue baru sadar ternyata gue adalah orang yang males nyobain hal-hal baru. Tercermin dari gue yang kalo makan pengennya di tempat yang itu lagi-itu lagi. Gue yang kalo dikasi pilihan cenderung milih yang gue udah tau apa isinya. Gue yang kalo disuruh milih antara Claudya Chyntia Bella sama Nadine Chandrawinata bakal milih Revalina S(aos) Te(o)mat.

Tapi entah kenapa kemaren-kemaren saya kepikiran untuk berubah. Soalnya saya sadar idup ini ga panjang. Cuman sedikit kesempatan yang saya punya untuk "nyobain" begitu banyak hal yang ada.
So i decided to try new things. To experience stuff i have not feel before. To do things i have not done before.

Simply put, i want to a lil bit more 'taste' the world. :)

Cherish Miris

Cherish, siang tadi.

Gembol: Mas, kita pesen anu, una, eno.
Bagus: Eh, pesenin buat si niken jangan lupa..

10 mins later..
Gembol: Bla, bla, bla..hahahaha (indistinct chatter and laughter)

20 mins later..
Gembol: Bla..bla.. (yang ngobrol berkurang, ATP mulai menipis)

30 mins later..
Mas-mas cherish: Cordon bleau?
Echong: Yah, malah punya niken yang dateng duluan..
Yang laen: Haha.. *ketawa miris*

40 eternity later..
Niken: (vigorously enters) Wah, maap-maap lama. Eh, asik gue dipesenin! Makan yuk?
Yang laen: ...

Striping Baru!

Yaaay!
Baru beres ngubah-ngubah ley-ot blog yang tadinya nampak lem-ot inih.

Tapi basically isinya sami mawon sih. Kaya motor striping baru yang cuman beda tampilan tapi bisa bikin angka penjualan naek drastis. And yet there's still people blabbering around about inner beauty. Haha.

Recently, i was thinking of having new blog, tumblr or wordpress maybe. Tapi karena males ama ribetnya, i think i will just stay here, on blogger. Maafkan kesilapan saya, dewa blogger. *sembah*

Yaay, sekarang udah ngerti gimana cara pake labels! :D

Friday, March 12, 2010

Gegar Sang Badai

Ah, terdampar aku disini rupanya
Di tengah badai yang kukejar begitu rupa
Gegar, gelegar, menggeletar

Debar

Debar

Debar

Mendadak sepi
Mungkin karena yang hadir hanya ini
Hanya jiwa konyol, semangat tak terarah, dan ambiguitas multi arti
Sendiri

Ragu mulai meRasuk, untuk kemudian meRusak
Takut pun lahiR dan teraba menggeliat, liaR

Ah, akhirnya toh aku menggelepar
Sadar
Terpekur duduk menanti fajar
Saat dia datang, akankah kumampu mengejar?

Friday, January 1, 2010

Bohong

Aku tak tahu. Aku hanya kehilangan debar itu.
Debar yang membuatku tak bisa tidur semalaman dan memaksaku berjanji tak akan berbohong lagi.
Walau tentu saja, janji itu juga pada akhirnya, bohong.

Aku dan Pilihanku

Aku akan berdiri pada kehendak bebasku sendiri.
Bila aku berbuat salah, akulah yang salah. Bila aku berbuat benar, akulah yang benar. Aku membangun surgaku sendiri, aku juga yang menyiapkan jalan ke nerakaku sendiri.

Utopia

"Apa itu utopia?" tanya seseorang kepadanya.
"Utopia adalah sebuah titik, yang ketika kau berada di sebuah horison, titik itu berada sepuluh langkah di hadapanmu," kata si penyair, "setiap kali kau mendekatinya sepuluh langkah, titik itu akan menjauh sepuluh langkah. Dan ketika kau berusaha menggapainya seribu langkah, titik itu selalu menjauh sebanyak langkah yang kau ambil"
Utopia penting untuk dimiliki, agar kita terus melangkah, dan selalu melangkah.

Cuaca Di Bulan Desember

Cuaca di bulan Desember.
Membingungkan dan tak pernah pasti. Tak pernah kupahami.

Seperti pemahamanku yang terbatas soal cuaca di bulan Desember, aku juga terbatas memahamimu. Kau seperti peri angin yang sepanjang waktu terkena flu. Saat kusiapkan payung untuk menghadapi badaimu, kau membatalkannya dengan gerimis-gerimis kecil yang menjengkelkan. Saat tak kusiapkan apa-apa karena kupikir langitmu cerah seperti langit Mei, kau mengajakku bermain air dalam badai. Bingung sekali aku menghadapimu.

Tapi diluar semua itu, ada yang kusuka soal Desember. Setelah badai, bagiku langit selalu terlihat lebih indah. Pelangi yang jarang muncul pun menampakkan diri.
Pada keindahannya, aku menyerah.

Kenapa kupilih tuk bermain air saat sewajarnya aku terdiam getir?
Karena kupilih menikmati baik badai dan pelangi.