Wednesday, December 30, 2009

Three Letters Holiday

This blog was written August 2009, more or less. Dan baru gue publish sekarang..haha. Biarin ah, lebih baik terlambat daripada ti…tip absen.


Yaay! Holiday is soo right now! Though I must admit, this time of year brings catastrophic effect on me. But I enjoyed it, pretty much alike. This two-months-or-so holiday I call Three Letters Holiday because its full of three letters fun-stuff! Better check these out..

PSP - NFS
At the beginning of my holiday, my pal lends me a PSP! How could it possibly happened? As Monk used to say, ‘Here’s what happened..’, my not-so-close-filthy-rich-friend has a PSP he turned out to be boring playing with. So, he lent it to my pal. He lent it for an amazingly long time –I was suspecting that he was even forgot he had it!- that it made my pal, too, bored of it. So it happened to ended up in my hand. I could spend a whole day playing NFS –that’s another three- with it back then.

AXN, HBO, FOX
Cable TV! We are just having it for three months and yet my family has already loving it much! Well, addicted is more likely. See, my dad just cant afford not to watch motoGP over and over again. My mom likes Ghost Whisperers and Hallmark. My sisters loves Friends, Murdoch Mistery, How I Met Your Mother. I, currently, am watching House, Two And A Half Men, Last Comic Standing, and so much more. And we all just adore CSI series! Las Vegas, New York, Miami, we love em all that we are such a huge family with Horatio, Delko, Warrick, Grissom, Wolfes in it. Not mentioned such a hilarious movies HBO, Cinemax, Star Movies are showing 24-7. Wohoo.

JAN
..for short. Actually its Januarsih, to be precise. But she prefers to be called dr. Jan, so there she be. She’s my Dean Helper (Pembantu Dekan? haha) who deal with student’s matters. One I will be often seeing in this holiday due to ospek stuff. She’s nice as a lecturer and a person being, one of my fave person to deal with.

RPS
Well, im not so excited with this one. Having a remedial exam which worth rupiahs from my pocket is not really an excitement. Huh.

NYO
Hmhm. No need for further explanation. :p


Soo.. those are my threes. How’s yours? :)


Outtie.

Long Time No Blog!

Heyho! Long time no blog, eh?
Hah? Anda bahkan tidak sadar bahwa sayah sudah lama tidak blogging? Oh,okay. Biarkan gue berenang-renang di kepuasan pribadi palsu saja kalau begitu.

These time of year gives me pretty much of a spare time that enables me to back blogging again. Waktu luang, sesuatu yang setahun ke depan nampaknya akan jadi langka buat gue. But don’t let me complain about living my life to the fullest, cause like my pal, Fulki, used to say; “Every man dies, but not every man really lives” :)
Sooo..enjoy!

Tuesday, September 22, 2009

LOL :-)

...
Then she sent another one that said she's all alone
So I texted her a smiley face and said, "let's do the grown"
She said, "LOL boy you crazy, come on"
...
LOL, smiley face, lad! ;p
Hahaha.
...
...
Outtie

Evaluasi

Current Track : Download – Lil Kim, T-Pain, Charlie Wilson, The Dream & Soulja Boy (bukan, bukan paduan suara koq. mereka emang suka keroyokan kalo bikin lagu)
Current Item : Hape, kabel data


Pernah ngerasain evaluasi abis jadi panitia acara apa gitu?
Pernah maen futsal?
Mulai mengira gue gila karena lo gagal nangkep korelasi dua hal diatas?
Despite fact that I just might be crazy or having a twaddled mind, keep reading..

Bulan Ramadhan kemaren, seperti juga taun-taun sebelomnya, udah jadi tradisi di kampus gue ada yang namanya Ramadhan Cup. Semacem pertandingan antar angkatan buat bikin Ramadhan makin semarak. Yang ditandingin? Futsal, nasyid, cerdas cermat, tajil, panjang catetan amal (loh?), dll.

Making a cerdas cermat quiz when all the contestants were apparently on a hypoglycemic state maybe wasn’t their brightest idea, but lets just continue to the futsal part.. This year, my batch’s team had won one game and lost the other two. Okay, personally, im that type of person who doesn’t bring the result into matters as long as we’re all enjoying it. Have fun. Laugh it out loud. Winning is just a bonus. Heard like a loser’s alibi? Don’t be so sure, because what really bothered me was something else.

Faktanya, tim futsal angkatan gue mungkin emang bukan tim paling bersinar sepanjang sejarah FK UNPAD. Malah kalo diitung-itung (kalo ada yang niat ngitung), tim kami lebih sering kalah daripada menang. Agreggatnya minus deh. Padahal dari sisi materi pemaen *tsah* ga kalah ama angkatan laen. Dari segi latihan juga kaenya sama-sama aja ama angkatan laen, secara sama-sama dibikin sinting ama jadwal yang lebih padet dari jalur mudik H-3 lebaran ini. As a chief of sporting division* in my batch, that obviously caught my attention. About ‘why’ are we keep on losing while the other wins?

And I found out the answer on our last game.

Evaluasi.
Yap, evaluasi. Sebuah momen dimana kita bisa introspeksi, nge-review lagi apa yang udah kita jalanin, baik buruknya, semua. Looking for what went wrong, because no matter how succeed we were, something just HAD to be wrong or not right enough. Hasilnya jelas dicatet ato minimal diinget-inget. Tujuannya? Biar kalo kita ato generasi dibawah kita mesti ngejalanin lagi di masa depan, hasilnya bisa lebih bagus dari yang sekarang. Therefore, evaluation IS vital.

Gue setuju sepenuhnya kalo menang ato kalah yang penting kita uda berusaha sekuatnya. Jangan sampe kekalahan yang kita dapet ngebebanin kita. It was just an inter-batch futsal match, for God’s sake(!). Tapi bukan berarti kita bisa melenggang tanpa beban, ketawa-tawa seolah ga ada yang terjadi SEGERA setelah kita kalah kan? Itu namanya mental PECUNDANG, hasil sedimentasi dari berkali-kali kalah dan dikasih kata-kata hiburan kosong. Putting up some regretting looks on your face is the least u can do, maan.

Menurut gue, ini yang harus tim gue lakuin:
1. Adain evaluasi tiap abis tanding. Menang ato kalah. Make it brief and clear, 10 mins top. Im not so bright in strategies and stuff, but I know who is. Fahmi, Vicko, Amey, ato Naufal harusnya bisa nih.
2. Write it down on a book. Something like a playbook will be nice. Tiap mau tanding berikutnya, review dikit tentang pertandingan terakhir.
3. Cari manajer yang emang punya niat ngurusin 20-an lelaki berkeringat dan bau ini. Soal penampakannya bisa bikin semangat yang maen, itu bonus aja. :p
4. Win? Put up some grin. Lose? Don’t gaze your shoes. Apapun hasilnya, akhiri dengan indah. Ambil makna dan biarkan itu menguatkan kita.

Okay, I definitely will make them read this.


Outtie.


*Ive been promoted to chief of Familial Departement, recently. Allhamdulilah dan asstagfirullah yaa. Haha.

Monday, September 21, 2009

First Crush

Current Track : Copy My Style (Again) – Saykoji
Current Item : Dirtbag sister


First crush.
Its always nice to memorize ur first crush, right?
Lebaran hari kedua ini, seperti juga taun-taun seblomnya, mempertemukan gue ama first crush gue.

. . .
Haha, its such a funny fact about so many ways you can fall for someone. It can be obviously sweet, it can surely be shitty, and most of cases; silly. Nah ini yang kejadian ama gue tadi siang. So here’s the story..

First of all, she’s still that cute-gorgeous-tender kind of girl. After all these years yah, salut aja gitu ama dia yang ampir ga berubah. Senyumnya, cara ketawanya, lesung pipinya, aura keibuannya, semuanya. Seolah aliran waktu ga punya efek buat dia.

Pertama ketemu waktu umur gue kira-kira 5 taun, gue ga terlalu inget dimananya. Waktu itu walopun gue ga kenal dia tapi entah kenapa kita langsung deket.
She played with me.
Made me feel comfy when i was near her.
Protected me.
Ngemong banget lah pokonya..

Kita sempet deket banget sampe 2-3 taun setelahnya. Sayang waktu akhirnya jadi orang ketiga yang memisahkan kami. Setelah itu praktis kita cuman ketemu setaun sekali pas lebaran. Kenapa? Karena dia masi keitung sepupu jauh gue walopun beda kakek.

Fifteen years afterwards, there she was, standing in front of me. Same looks, same attitude, same smile. Same 20 years older. Same ring on her finger. Tapi dia udah bukan sekretaris bokap gue lagi sih.

Oh i adore u much, Bi Ikah! LOL.


Outtie.

Sunday, September 20, 2009

Off This Jar

Current Track: LOL :-) - Soulja Boy ft. Trey Songz
Current item: Hape dan flashdisk
Yeah..back at me on second day of lebaran!

Buat kalian yang hari pertamanya diisi dengan makan gule, sambel goreng (btw, waktu gue ngetik ‘goreng’, word editor gue automatically ngubah jadi ‘goring’. and just what the heck ‘goring’ means??) ati, bihun cabe ijo dengan banyak jeroan, santan, dan unsur penyiksa lambung lain, here’s some advice: DON’T.

Tapi berhubung uda kejadian, here’s the next tip: Pergi ke pojokan, jongkok, MENANGISLAH.

Based on real experience, which many people consider as the best teacher, makan yang begituan selama lebaran dapat menyebabkan:
1. Kontraksi Braxton-hix di penghujung hari.
2. Rebound berat badan akut, mimpi buruk bagi orang yang sedang menjalankan dietnya dan udah turun 4 kilo selama puasa. T-T
3. Buat orang tua, penumpukan kolestrol dan lemak di darah bisa bikin pusing-pusing, sakit kepala, nyeri sendi yang merupakan manifestasi dari pengentalan darah dan awal penyumbatan pembuluh darah. Parahnya; stroke. Makanya ati-ati yah kalian, perhatiin pola makan papa-mama kalian.
4. Ditamparin sekeluarga besar. Dalam kasus kalian makan kae kesurupan sementara kakek-nenek dan om-tante kalian gemar beranak-pinak.
5. Diberi timah panas oleh aparat setempat. Dalam kasus dagingnya kalian dapet nyolong dari mesjid RT sebelah. Please, jangan mikir ’wah untung banget, uda dapet daging dapet timah pula!’ Karena diberi timah panas berkecepatan 187 km/jam (sblom kalian iseng-ly nanya, angka ini NGASAL) itu ga ada untungnya sama sekali.

Inget kata Rasullulah SAW, ”Isi sepertiga lambung dengan yg padat, isi sepertiga lagi dengan yg cair, dan biarkan sepertiganya lagi untuk udara”. Best advice!

Belom lagi kueh-kueh lebaran yang notabene isinya terigu, telor, gula ama coklat. Gatau juga sih, gue belom pernah aja denger kueh lebaran namanya ’Kue Brokoli’ ato ’Mixed Veggies Cookies’. But even if there was, not gonna spend any rupiahs on it, obviously. Nah si kue-kue mini berkalori maksi ini begitu masuk mulut nantinya akan langsung menuju paha, perut dan pipi kalian. Hiih. Berentinya sulit setengah mati, i know. I cant get my hands off this jar myself! Aaarggh.

Makanya, yoayo kita bareng Nyawalan. Shaum Syawal bareng maksudnya. Biar lebih gampang, bikin komitmen ama orang-orang di sekeliling lo untuk ngelakuinnya bareng deh. Bisa keluarga, sepupu, ato temen deket. Soalnya tantangan terbesar dari Nyawalan menurut gue adalah kudu tahan berlapar-lapar sementara menyaksikan kaka gue nyemil ChocoCrunch GUE dengan nikmatnya sambil sedotan Ultramilk strawberry, juga punya GUE, bertengger di sudut bibirnya.

Dengan Nyawalan bareng, amal (insya4wl) dapet, badan sehat, kaka kalian pun batal lebam-lebam! Lebaran pun ga jadi lebar-an! Yeah! :)


p.s.: nyadar ga gue ngubah cara penulisan ‘gw’ jadi ‘gue’? lebih enak dibaca dan ga sok gaul aja kaenya. hahaha



Outtie.

Saturday, September 19, 2009

Eyes Of A Rotten Fish

Current Track: We Will Not Go Down - Gaza, dgn bekson takbir dan petasan yg ampe jam segini (brengseknya) masi ada yg bakar
Current Item: Ultramilk coklat pake esbatu dua biji, batubata buat nyambit yg bakar petasan

09.08.09
Itu tanggal terakhir gw ngisi blog ini. Which means uda ampir dua bulan gw vakum dari dunia per-blog-an. Padahal klo ngeliat track record bulan-bulan seblomnya gw biasa nulis 5-6 tulisan per bulan. Bukannya cari alesan ato apa sih, cuma 2-3 bulan ke belakang kaenya termasuk bulan-bulan paling hectic dalam idup gw. Wait a sec...and so that was me, cari alesan.

Yaah, technically speaking, gw bukannya sama sekali ga nulis dalam rentang waktu ituh. Ada beberapa tulisan yg –kalo inget- bakal gw publish ke blog ini nantinya. Tapi sekarang, mencoba memanfaatkan over-excitement state gw di malam takbiran inih, gw memutuskan buat nulis.

Tiap Ramadhan, uda jadi kebiasaan di lingkungan rumah gw akan adanya tukang becak slash kuli bangunan slash preman ga jelas yang bergerombol dan rame-rame jadi Sales Promotion Bunch dadakan yg keliling door-to-door.

Apa yang di sale?
Kemiskinan.

Apa yang mereka harapkan dari kita?
Zakat, sedekah, uang seridhonya, u name it.

Lewat media apa promosinya?
Muka memelas ditambah senyum kaku hasil kursus kilat dan tutur kata ekstra sopan yang sayangnya ga bertahan lama.

Sampe beberapa taun lalu, kami sekeluarga emang ngebagiin sedekah dengan cara kae gitu. Walopun di malem takbiran nantinya, tetep aja kami ngeluarin juga zakat fitrah ke mesjid. Awalnya semua berjalan lancar karena yang dateng notabene tukang beca dan kuli yang emang uda kenal ama keluarga kami. Tapi sayang, awal itu akan terasa menyilaukan bila disandingkan dengan apa yang terjadi setelahnya.

Orang-orang aneh mulai bermunculan.
Here, by ‘aneh’ i mean stangers. Orang-orang yang ga satupun dari kami kenal mulai berdatangan. Bahkan kata hansip RT, orang-orang itu datengnya dari kampung yang jaraknya lumayan jauh dari kawasan rumah kami. Bukannya kami ga mau ngasih ke orang yang kami ga kenal, tapi alangkah baiknya kita ngasih yang kenal dulu, bukan? Sotoynya gw aja sih. Hehe.

Sedekah mulai salah sasaran.
Niat awal kami bagiin sedekah adalah berbagi kebahagiaan di bulan yang suci dan terberkati ini. Jadi sangat disayangkan kalo orang-orang yang kami beri ternyata adalah orang-orang yang menyianyiakannya. Bukannya suudzon ato apa, maksud gw disini, orang ga mungkin shalat di mesjid dengan kaos tangan buntung, lengan penuh tato dan kalung duri kan? Karena orang-orang kae gitu lah yang mulai sering kami liat berdatangan beberapa taun kebelakang.

And their eyes turn stinks like a rotten fish.
Kata-kata kasar mulai jadi jawaban mereka atas penolakan yang kami utarakan dengan selembut mungkin. Teriakan, ancaman, dan nafas berbau alkohol mulai terasa akrab menemani kedatangan mereka. Goresan koin receh di pagar rumah kami pun seakan jadi saksi bisu, about how ungrateful they might be.

Tapi yang paling mencolok dan menohok adalah bagaimana pancaran sinar mata mereka yang semula penuh harap dan kehangatan, akhirnya berubah dingin dan memuakkan seperti mata-mata ikan busuk.

Sekarang, dengan sangat menyesal kami sekeluarga hanya menyumbangkan semua sedekah dan zakat ke mesjid dekat rumah. Mereka, atau beberapa oknum dari mereka, telah menutup pintu rezekinya sendiri.

Outtie.



p.s. ugh. lagi-lagi tulisan berbau skeptis. lagi ngantuk juga sih inih. hahah

Sunday, August 9, 2009

Regards To Rendra

Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata-kata.

Rendra
Depok, 22 April 1984
Terima kasih, Bung. Untuk semua perjuangan, karya, dan sumbangsihmu dalam berbagai dimensi bagi negara ini.
Regards To Rendra, kepak sayap yang tak henti
Outtie.

Monday, July 27, 2009

BuffRon

Suatu siang yg cerah di puncak..
Diki : Wahaha Bonk, nape muka lo jadi berambut gitu?? Itu jambang, jenggot, kumis..mana tahan...
Gw : Hehe. Keren kan, keren kan? Uda kae BUFFON kan gw..haha..
Diki : (mngerutkan kening) Euh..iya sih Bonk. Tapi gw bingung koq lo bangga jadi mirip BURON..?
...
Misinterpretasi kadang terasa sangat memilukan, kawan.
Outtie.

LKMM Wilayah II, Side Story 2

Simulasi lapangan! Yeah, stelah seharian kemaren mengakrabkan kursi ama pantat, acara pertama yg kami lakuin di hari kedua ini sungguh menggugah selera.

Pertama, peserta dibagi jadi delapan klompok. Masing-masing mesti bikin yel klompok yg, entah ada kesepakatan drimana, semua nampaknya bertujuan sama; mempermalukan diri sendiri. Bunuh diri sosial, lebih tepatnya. Ada yg niruin indian, ada yg ala terajana, ada yg mengidolakan mbah surip, macem-macem lah. Abis itu peserta dipisah, yg cowo maen di deket sarang SC, yg cewe maen di villa peserta.

Gw sbage anggota kelompok satu mengawali permainan dgn permaenan serem yg penjaganya serem juga. Indra sang sipir Alcatraz terlihat sungguh bernafsu menjebloskan kami ke penjaranya, lebih dari setengah anggota kami pun berguguran di tangannya. Demi memanfaatkan pengorbanan Arif yg paling duluan masup bui –dan mnjadikannya dedengkot Alcatraz- akhirnya Aaz berhasil berhadapan dengan langkah terakhir keluar dari maze nestapa Alcatraz. Dan saat-saat yang menentukan pun berakhir dengan...BUM! Seringai penuh kepuasan pun bersemi di wajah Indra. T-T

Permainan kedua dilalui dengan cukup mudah. Theo berhasil mengembangkan sbuah strategi jitu untuk menghindarkan styrofoam berbola bersentuhan dengan tiang; menyelipkan jari diantaranya. Dengan delapan telunjuk yg lecet, yel kami di akhir game pun terdengar kental dengan nuansa kemenangan.

Entah apa ada hubungannya dengan bom Mariott yg meledug beberapa pekan lalu atau tidak, game-game di simulasi lapangan ini sangat sarat dengan unsur bom. BUM di Alcatraz, BUM pula di game ketiga yg digawangi Apri ini. BUM! TIARRAAAPP! Akhirnya, Reynaldi dan Andika yg sepertinya mahir dalam tali-temali (curiga lulusan pramuka ni orang) berhasil membawa klompok kami pada kemenangan.

Kegagalan di Alcatraz rupanya berhasil membuat kami mendapat perhatian si dewi fortuna. Game keempat pun dilewati dengan sukacita berkat Otto Sang Pak Lurah yang berhasil me-maju-mundur-tukar-kan empat orang di kiri dengan empat orang di kanan dalam rafia, mangstapp To!

Masih berhubungan dengan tali rafia, game kelima mengharuskan kami menjadi orang buta-tuli-bisu (ngenes amat ya) sambil melewati puzzle rafia yang membentang. Pemain yang harus menjalani game ini adalah OM Ribonk. (sialan kalian) Dengan bantuan panduan pantomim Otto, inspirasi dari Adi, dan kekuatan bulan, akan menghukummu! Lho, salah. Yah intinya gw berhasil lompat, tiarap, push-up, bahkan sempat ngelakuin ‘worm’ di tengah-tengah, dan mengakhiri permainan dengan sebuah salto yang penuh dengan muatan artistik.....juga merusak properti panitia. Hwahaha. Nilai yg bisa diambil: salto sebaiknya tidak dilakukan dengan kaos kaki menutupi mata.

Salut buat panitia yg bisa bikin game en simulasi yg bikin kita ga cuman seneng, tapi ngena banget aplikasi dari materi yang dikasi kemarennya. Bravo panitia!

Final Result
Kelompok Terbaik Simulasi Lapangan: Kelompok Satu! *keprook*



Outtie.

LKMM Wilayah II, Side Story 1

LKMM Wilayah II, Side Story 1

Sabtu dini hari, kamar 206..

Gw, Theo, ama Ikhsan lagi ngobrol di kasur masing-masing..
Otto : (masuk kamar) Aduhh, cape yaa..
Gw : Yaiyalah, apalagi lo kan Pak Lurah.
Ikhsan : Haha, iya. Bener tuh..
Otto : Duh, mana masi harus packing.. (mikir) Yauda ah packingnya besok aja..huaahm.. (tiduran di kasur)

Kami pun meneruskan obrolan berkualitas tentang apakah zebra itu putih belang-belang item ato item belang-belang putih. Tiba-tiba..

Theo : Anj*ng! Serem bgt!
Gw : Hah, knapa lo?
Theo: Lo liat tuh mata si Otto, serem bgt!
Gw : (ngeliat Otto) Bwahaha, buset keren bgt!
Ikhsan : Koq bisa si dia tidur matanya melek gitu? Itu tidur apa mati suri?
Theo : Uidih, serem bgt. Baru pertama gw liat yg beginian.. Mana matanya
nanar gitu ngeliat ke arah gw pula. Hii..
Gw : Haha, besok bangun-bangun sakit mata d tu anak..
Ikhsan : Knapa, Bonk?
Gw : Yaiyalah, semaleman melototin pantat si Theo, hebat kalo besok dia ga
bintilan..
Ikhsan : Hwahahaha..
Theo : *pura-pura ga denger*

*tok-tok*
Panitia : Ada yg liat kunci ruangan atas ga? Kan kalian yg terakhir pake..
Ikhsan : Oh, di si Otto kali tuh..
Theo : To, bangun To.. (guncang-guncang) Wah, uda nyebrang ke alam sana ni
anak..
Gw : Wah, harus ada yg meriksa dia nih..
Ikhsan&Theo : (barengan ngeliat gw)
Gw : (menghela nafas) Sial, mentang-mentang gw sekampus..

Maka sementara dua curut itu menonton sambil ngikik, terjadilah strip search yg gw lakukan atas -maaf- sekujur tubuh Otto. Grepe-grepe atas, grepe-grepe bawah..
Gw : Nah, ada yg nonjol nih!
Theo : Lo ga salah megang kan, bonk?
Duo Curut : Hwahaha..
Gw : Taik lo smua, nih koncinya..
Theo : Nah skarang, selaen besok dia bakal bintilan dia juga bakal kena siphilis!
Duo curut : Hwahahaha..
Gw: *pura-pura uda tidur*

Sunday, July 26, 2009

LKMM Wilayah II : Tiga Hari Tanpa Mandi yang Bermakna Untuk Hati

Yaay, back home after a while! Stelah tiga hari kmaren gw habiskan di puncak brsama skitar seratus makhluk aneh yg kelakuannya juga aneh-aneh. What a bunch of fun! Dikasi materi yg brmanfaat sangat, bisa ngembangin diri, ketemu orang-orang baru, ketawa bareng, kerja-maen bareng, ngantuk bareng, dan hopefully, di akhir kisah ini nanti, jadi orang yg berhasil dan bermanfaat bareng.

Acara dimulai Kamis, 23 Juli 2009, tapi karena -hiks- ada remed jadi gw pribadi baru dateng Jumat siang. Taro barang, beres-beres dikit, langsung dah gw menyelami materi manajemen konflik yg dibawain apik oleh Dani dan Teh Ghea. Next, rencana pengembangan organisasi yg diberikan dengan luar biasa oleh Teh Rizka ama Bila. Berhubung hujan turun cukup deras, jadi simulasi lapangan yg dijadwalin berikutnya diganti ama public relation oleh Teh Cumi-Cumi. Abis ishoma, lanjut dengan presentasi RPO yg diwarnai pendiskreditan massal terhadap salah satu wajah peserta. (tampang om-om bgini gw 2007 oy!) Hari ini pun ditutup dengan manajemen marketing by Teh Nada. Sebage puncak, dari mulut Arif lahirlah jargon terambigu dan terunik sepanjang sejarah peradaban manusia; ”Second Generation!” Dukk-Dukk-Prakk, Dukk-Dukk-”GUGGA!!”

Hari kedua yg cerah diawali dengan simulasi lapangan yg bener-bener asik dan dapet banget meaning-nya. (baca: LKMM Wilayah II, Side Story 2) Disambung networking yg khas dengan case perusahaan mau mati dan bapa ibu dangdutan oleh Kang Panca en Titi...t? *ups* Advokasi, negosiasi, dan public relation jadi materi yg mengalir setelahnya. Simulasi dari tiga materi yg dilakuin di sore hari secara mengejutkan berhasil menghadirkan Ikatan Anti Senat, Presiden-Mahasiswa-Kapolri, sponsor-keukeuh-pengen-primetime, sampe Bapak Dekan FKUX. Saat ishoma, terjadi pergumulan para peserta pria yg saling bertukar jas almamater untuk kemudian dengan membabibutanya difoto bersama. Materi ISMKI dan Plan of Action yg diadain setelahnya dipotong oleh perubahan flow yg drastis! Ada apakah gerangan? Ternyata eh ternyata, ini adalah dramatisasi sekaligus kristalisasi yg dilakukan sebagai pelantikan peserta dan penutupan acara.

Cibodas, here we come! Hari ini saatnya bersenang-senang (dan berenang-renang buat Iqbal dan Otto) sampe tepar! Perjalanan ke Cibodas dengan menggunakan Angkot Kuning milik UI (AngKun-JaKun, see why Arif came up with this idea? haha) pun dilewati dengan ringan, kecuali mungkin untuk AngKun yg -sialnya- dinaiki Adi dan Acha. :p Begitu sampe, foto-foto, kami lalu berjalan (oh say...314 km?) menuju aer terjun yg ternyata worth seeing banget. Disana kita foto-foto (lagi), ngejeburin orang, ketawa-tawa tanpa alasan yg jelas, terus digiring ke sebuah lapangan yg luas banget dengan view yg ciamik. Disana lalu tersaji persembahan peserta, pisang-serabi panitia, penganugerahan award, dan penutupan.

Ngabisin tiga hari ama orang-orang dengan kepribadian yg ga gw temuin tiap hari bener-bener nyenengin. Mereka dengan kelebihan, kekurangan, dan kelainan masing-masing ngasi rasa yg khas buat tiga hari yg gw lalui tanpa mandi ini. Tiap momen yg kita jalanin bareng bikin ada yg tumbuh lebih dalam, lebih kuat, dan lebih bermakna diantara kita. Gw ga tau gimana penilaian panitia terhadap kebersamaan yang udah kita punya ini. Dan gw juga ga tau apa kita udah sampe level kebersamaan secara hati apa belom karena emang ga ada standar pasti. Tapi menurut gw pribadi, apa yg udah kita bangun disini udah ngelebihin semua indikator keberhasilan yg mungkin dibuat panitia manapun. GUGGA!!

Akhir kata, gw pengen ngucapin makasi buat para panitia a.k.a First Generation (backsound: One Big Team!) yang udah kerja banting tulang ngurusin kami para bocah nakal dari seantero wilayah II. One hundred and fourty six (73peserta X 2jempol) thumbs up buat kalian! Smoga sgala pengorbanan (trmasuk mobil Apri yg jdi ’tumbal’ acara ini) jadi amal dan ngasi manfaat juga buat klian smua..amiin. Terima kasih, kaka-kaka, karena apa yang dihasilkan dari konjugasi ‘pisang’ para panitia pria dan ‘serabi’ para panitia wanita (jgn pada ngeres lo smua) adalah kita, sebuah generasi baru yang kelak menghembuskan angin perubahan bagi bangsa ini.


Outtie.

Sunday, July 19, 2009

Seragam

Recent items: hape, diktat soal rps, proposal ospek
Recent track : Butterfly Boucher – Life Is Short

Beberapa minggu kemaren, gw dan kaka kedua jalan ke Ciwalk buat nonton Night At The Museum 2 : The Smithsonian bla, bla.. –lupa- (yg trnyata kalah rame, ato SERU kta sbagian org, dari yg prtama. soalnya aga maksa di sbagian ceritanya...yauda si, gw gkan bahas ini jga. lanjut!) dalam rangka traktiran sbage bentuk sukuran gw atas hasil sooca yg cukup memuaskan. Ngeeng. Dan melajulah kami di atas Ali menyelami kemacetan jalan Cihampelas di akhir minggu.

Display Kenwood di dashboard Ali menunjukan 88,7 FM.
Pembawa berita : Yah, dan berikut adalah wawancara kami dengan para pelajar SMU yang baru lulus..

Reporter : Dek, knapa sih adek dan teman-teman semua nyoret-nyoret baju seragam?

Ababil sotoy : Oh gini mas, sebenernya ini bentuk ekspresi kebebasan kita aja. Kan seneng akhirnya bisa bebas dari seragam yg uda tiga taun kita pake. Hehe..

Kaka : Alaah, dasar bocah-bocah bego. Kalo ntar mereka, luckily, bisa jadi pns jga bakal pake seragam lagi.. Tolol.

Ali : Nguung.. *pssshh (suara mesin mati)

Gw : Yee sewot si sewot aj, tapi ga pake lupa ngopling dong..

Kaka : *nyengir

Dan menyalaklah klakson mobil-mobil yang mengantri di belakang..

Tapi dipikir-pikir, omongan kaka gw -kadangkala- ada benernya juga. Memicu gw untuk berpikir betapa terjebaknya kita dalam keseragaman. Contoh konkritnya, bgitu mereka lulus sma dan terus kuliah, sadar ga sadar mereka masih pake seragam. Yg cowo bakal serupa dengan jeans belel, kaos distro, converse (or converse-look-alike) dan tas selempang. Yg cewe bakal lebih mending si, lebih banyak variasi. But the simile fits. Skinny jeans, kaos ketat, flatshoes, tas-jinjing-cuma-muat-hape-dompet-tisu-kwaci yg bikin mereka harus megangin buku di satu tangan dan belingsatan nyetop angkot kalo tangan satu lagi dipake ngupil. Soal knapa mereka keukeuh nguil di saat harus nyetop angkot, jangan tanya gw.

On the bigger picture, kita seragam ga cuman soal pakean doang. Being born, go to school, work, got marred, having a son, then a grand one is a similar life-line most of us have. This, from one way of seeing things, is also uniformity. Kita ini makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat sosial yang penuh kode-kode implisit tentang gimana kita mesti idup, ngasi setitik manfaat buat dunia dan akhirnya, mati. Tipikal. Seragam.

Got it? The rules might no longer exist, but the society does. Society rules for eternity, maan.


NB : This writing is a bit dark and sceptical, don’t u find? Hahah. Gatau nih, lagi mendung kali.
NB, again : ABABIL --> Anak BAru gede yg laBIL



Outtie.

Sunday, July 12, 2009

Lincah

Recent track: The Banery – Karena Dia
Recent item: hape, tisu beringus, susu coklat anget


Lho.

Lho. Lho. What am i doing here?
Tanpa sadar duduk, nyalain kompu, dan ngetik ini.
Ckck. Ngajinya lima menit,ngetiknya bisa berjam-jam nih.

Jam 2 tadi abis nganter papah ke bsm. Kaenya sekarang beliau sedang terlelap di jok hangat primajasa yang akan membawanya ke Cengkareng untuk si burung besi menerbangkannya ke Palu.

Sedangkan gw, terjebak dalam insomnia-state, mencoba menggunakan detik-detik ini buat sesuatu yang berguna. Nge-blog. Padahal progress report ospek masih menghantui..Aagh! Ampuun, teh rizka! Abis ini dikerjain koq, teh.

Kemaren-kemaren waktu lagi fesbukan, si radit sekonyong-konyong nongol di chatbox.

’kang’

’yo dit’

’koor dekdok siapa’

’hm’
’didung kaenya’
’tpi msh d konfirm si’

’angk brp?’

’07 dit. ituloh yg pke krudung’

’gtw’

’didi? dyah rahmawanti? gtw?’

-skip lama-

’oh tau kang, tau’

’bneran tw ato sotoy ni?’
‘ahaha’

’hehe tw bneran koq’
’yg lincah kan?’



Hehehe. Gw ngakak beneran baca itu. Mxd gw, ’lincah’ bukan ajektif umum buat deskripsiin orang kan? Kucing oke deh lincah. Iklan motor oke deh lincah. Tapi orang? Heu, bodor aja. Apalagi kalo tau didung orangnya kaya gimana, statement ngaco si radit tadi bakalan lebih bodor. Tapi btw, penasaran ga sih? Dengan kasus diatas, tentang apa yang bakal dibilang orang tentang kita?

Misalnya aja ada maba 2009 nanya ke panitia:
’teh, kang ribonk tu yang mana sih?’
Gw pribadi sih berharap jawaban yang bakal terlontar tuh yang semacem:
’oh itu, yang ganteng berkharisma’
ato
’idiih, masa gtw ribonk sih?! itu loh yang baek, soleh, suka ngebantu nenek-nenek nyebrang jalan’

Tapi masalahnya, gw gtw kan orang bakal bilang apa. Gw ga bisa ngontrol ato nyuruh orang untuk bilang apa tentang gw. Yang bisa gw lakuin cuma berusaha beneran jadi konsisten baek, jadi konsisten soleh, dan...ng..ngebantu nenek-nenek nyebrang jalan. Konsisten. Jadi lama-lama orang bisa liat, dan beneran bisa liat, itu di dalem diri gw. Konsistensi. Sesuatu yang rasanya belum gw punya. Makanya ngedoain itu buat gw sangatlah benar adanya. Thanks, pal.


-mulai mengantuk-

Oh, buat yang blom tau, Karena Dia-nya The Banery ini enak loh. Aga mirip-mirip Naif sih, tapi bodor pisan. Aseli. Hwehe.



Outtie.

Friday, June 5, 2009

Rough

Rough, first piece of Adachi Mitsuru sensei I read. Awesome!


Actually, Elex have just published its tenth series. But blame my curiosity, I've read until its final chapter, which is in twelfth series, through mangadownload.net. Hehe. Piracy for privacy, I guess. Ini komik pertama karyanya Adachi Mitsuru yang gw baca, tapi bisa bikin gw pengen baca komik dia yang laen kae Touch, H2, dll. It’s a nice piece of work, really!


Gambarnya halus, rapih, tanpa tarikan garis yang berlebihan. Tone-nya sesuai ama sikon yang pengen ditampilin. Balon dialog yang ga terlalu banyak –karena emang komik ini miskin dialog- bikin Adachi bisa lebih nge- explore background scenery, which seems like one of his specialty. Pembangunan karakter tokoh juga dia lakuin dengan okeh lewat dialog, pencitraan, dan paling sering lewat situasi. Ceritanya simple dan mirip-mirip ama komik remaja laen. Tapi cara Adachi ngebawain cerita yang cenderung mainstream itu, cukup anti-mainstream.


Unsur olahraga (yang selalu jadi background cerita di semua komiknya) dibawakan dengan kental oleh Keisuke Yamato -tokoh utama cowo- yang atlet renang, dan oleh Ami Ninomiya -tokoh utama cewe- yang atlet loncat indah. Tapi ga kaya karyanya yang laen –kbanyakan pake tema baseball- yang nonjolin banget detail tiap pertandingan, di komik ini renang dan loncat indah bener-bener cuma jadi background cerita.


Unsur persahabatan tampil mumpuni lewat temen-temen deket tokoh utama. Kazuaki Seki, Masaru Kume, dan Kyotaro Kitano jadi temen tokoh utama, tentu dengan sifat dan ciri khas masing-masing. Bukan tipe persahabatan yang meaning ato mellow. Persahabatan ala cowo banget lah. Kewl.


Unsur romansa muncul dengan rapi sesuai dengan perkembangan hubungan Yamato-Ninomiya. Dari chapter pertama ampe terakhir sama skali ga ada kata-kata romantis ato adegan cengeng yang biasa ada di serial cantik. Sebaliknya, unsur romansa komik ini ditampilin dengan implisit dan sangat bergantung sama sensitifitas hati pembaca. -halah- Kombinasi komedi-romantis juga dirasa cukup seimbang. Such a unique way to describe love. Heheh.


Ciri khas karya Adachi sensei juga muncul di komik ini.

He’s using a cold humor. Jarang ada tokoh yang ketawa keras ato ngeluarin jokes yang tujuannya bikin lucu komik ini. Kocaknya malah sering muncul lewat situasi yang ada dan gimana para tokoh ngadepin situasi itu. Serial komedi situasi di tv dalam bentuk lembaran kertas.

He’s using his piece of work…to promote his other pieces. Sering banget tiba-tiba muncul tokoh ga penting yang nyuruh kita buat baca juga H2 ato Touch, kocak lah.

He likes to interact with his fans. Contohnya ya lewat iklan tadi itu.

He puts an unpredictable end to his story. Some people may find this as an odd end, but I personally think that it’s a hell of a way to end a twelve series comics. Saran gw, baca komik ini! Ga nyesel d. Haha.


*click*

-whirr- (walkman running)


‘Ehum, ahum’


‘This is Ami Ninomiya

Do you read me?’


‘It is Friday, August the 25th, 9 pm, 25 minutes, 31 seconds.. 32.. 33..

Temperature is 28 degrees, starry sky, fine weather and a gentle breeze..

Do you read me?’


‘I love you’


‘Ami Ninomiya, over and out’


‘Come in, Keisuke Yamato’


Outtie.

Angel and Temon

Selepas sooca dan mde tak hentinya mendera, melepas penat dengan bersenang-senang sebentar memang terasa nikmat. Tanpa mengingat osce yang masih akan menghadang tentunya.

Kmaren gw ama anak-anak nonton Angel And Demon. Telat banget yak baru nonton skarang. Better late than never. Especially for a movie like that. Seru! Kata gw si pelem bagus tuh, apalagi dibandingin ama prekuelnya; Abdel dan Temon. Ahaha. No, seriously. Emang dari segi teori konspirasi, Da Vinci Code lebih menarik untuk ditelaah (malah kalo kata gw karena itu DVC ngeboom dan jadi film yang fenomenal banget), plus DVC unggul di segi peninggalan sejarah dan bukti-bukti fisik yang mendukung teori konspirasinya itu. Madonna of The Rock, pentagram, and of course the prestigious Monalisa.

Faktor yang bikin AAD lebih bagus itu jalan cerita yang simple, tapi tetep menarik buat diikutin. Dengan tensi yang diumbar sejak menit pertama, penonton seakan tidak diberi kesempatan untuk menarik nafas. Jyaah, berasa review film kompas ginih. Ditambah adegan aksi yang berjubel, efek ledakan yang lumayan keren, dan ending yang shocking –khususnya buat yang blom baca bukunya- film ini bisa narik range pasar yang lebih luas dari karya Dan Brown sebelumnya. Keren lah ini film. Ga rugi ngeluarin ceban buat nonton di XXI. Ceban for watching movie on weekend? Yap, itulah untungnya idup di nangor. Hehe.

Outtie.

007

Yay! MDE, is one I'm finally done with!


Cukup optimis pula ama hasilnya, allhamdulillah. Memang benar kata kaka tutor sayah (Teh Shasha =p) klo mde nbss itu asal belajar sooca nya bener mah tinggal review bahan dikit ama ngerjain soal-soal taun lalu juga cukup. Akhirnya dua ratus menit yang melelahkan itu lewat juga..


..but came to think about which, isn’t it a bit over to make students like us forces our brain working for two hundred minutes? Its more than three hours, for God’s sake(!). Otakku sayang, otakku malang. Alternatifnya, bikin soal campuran aja antara pilihan ganda ama essay. Ato essay semua sekalian. *ditusuk* Haha, I know that having an essay form of exam in medicine faculty means 007. License to (be) kill (ed). Tapi kalo itu untuk, as my mom and i think, mendapatkan output dokter yang lebih baek, knapa ngga? Dengan essay, kita jadi lebih susah nyontek. Jadi lebih bisa adaptasi ama berbagai tipe soal. Jadi lebih kritis. Lebih mikir. See, untuk ngedapetin dokter-dokter masa depan yang lebih ‘ngerti’, dan bukan sekedar ‘apal’, I think it worth considered.


Lagian melototin dua ratus soal yang panjangnya ampir separagraf plus lima pilihan jawaban yang ampir ga kalah panjang untuk lebih dari tiga jam juga sangat meng-enek-an, percayalah. I think someone will have to report this to IIBR, International Institution for Brain Rights. Yea, like there was such thing..hehe.


Outtie.