Tuesday, September 22, 2009

Evaluasi

Current Track : Download – Lil Kim, T-Pain, Charlie Wilson, The Dream & Soulja Boy (bukan, bukan paduan suara koq. mereka emang suka keroyokan kalo bikin lagu)
Current Item : Hape, kabel data


Pernah ngerasain evaluasi abis jadi panitia acara apa gitu?
Pernah maen futsal?
Mulai mengira gue gila karena lo gagal nangkep korelasi dua hal diatas?
Despite fact that I just might be crazy or having a twaddled mind, keep reading..

Bulan Ramadhan kemaren, seperti juga taun-taun sebelomnya, udah jadi tradisi di kampus gue ada yang namanya Ramadhan Cup. Semacem pertandingan antar angkatan buat bikin Ramadhan makin semarak. Yang ditandingin? Futsal, nasyid, cerdas cermat, tajil, panjang catetan amal (loh?), dll.

Making a cerdas cermat quiz when all the contestants were apparently on a hypoglycemic state maybe wasn’t their brightest idea, but lets just continue to the futsal part.. This year, my batch’s team had won one game and lost the other two. Okay, personally, im that type of person who doesn’t bring the result into matters as long as we’re all enjoying it. Have fun. Laugh it out loud. Winning is just a bonus. Heard like a loser’s alibi? Don’t be so sure, because what really bothered me was something else.

Faktanya, tim futsal angkatan gue mungkin emang bukan tim paling bersinar sepanjang sejarah FK UNPAD. Malah kalo diitung-itung (kalo ada yang niat ngitung), tim kami lebih sering kalah daripada menang. Agreggatnya minus deh. Padahal dari sisi materi pemaen *tsah* ga kalah ama angkatan laen. Dari segi latihan juga kaenya sama-sama aja ama angkatan laen, secara sama-sama dibikin sinting ama jadwal yang lebih padet dari jalur mudik H-3 lebaran ini. As a chief of sporting division* in my batch, that obviously caught my attention. About ‘why’ are we keep on losing while the other wins?

And I found out the answer on our last game.

Evaluasi.
Yap, evaluasi. Sebuah momen dimana kita bisa introspeksi, nge-review lagi apa yang udah kita jalanin, baik buruknya, semua. Looking for what went wrong, because no matter how succeed we were, something just HAD to be wrong or not right enough. Hasilnya jelas dicatet ato minimal diinget-inget. Tujuannya? Biar kalo kita ato generasi dibawah kita mesti ngejalanin lagi di masa depan, hasilnya bisa lebih bagus dari yang sekarang. Therefore, evaluation IS vital.

Gue setuju sepenuhnya kalo menang ato kalah yang penting kita uda berusaha sekuatnya. Jangan sampe kekalahan yang kita dapet ngebebanin kita. It was just an inter-batch futsal match, for God’s sake(!). Tapi bukan berarti kita bisa melenggang tanpa beban, ketawa-tawa seolah ga ada yang terjadi SEGERA setelah kita kalah kan? Itu namanya mental PECUNDANG, hasil sedimentasi dari berkali-kali kalah dan dikasih kata-kata hiburan kosong. Putting up some regretting looks on your face is the least u can do, maan.

Menurut gue, ini yang harus tim gue lakuin:
1. Adain evaluasi tiap abis tanding. Menang ato kalah. Make it brief and clear, 10 mins top. Im not so bright in strategies and stuff, but I know who is. Fahmi, Vicko, Amey, ato Naufal harusnya bisa nih.
2. Write it down on a book. Something like a playbook will be nice. Tiap mau tanding berikutnya, review dikit tentang pertandingan terakhir.
3. Cari manajer yang emang punya niat ngurusin 20-an lelaki berkeringat dan bau ini. Soal penampakannya bisa bikin semangat yang maen, itu bonus aja. :p
4. Win? Put up some grin. Lose? Don’t gaze your shoes. Apapun hasilnya, akhiri dengan indah. Ambil makna dan biarkan itu menguatkan kita.

Okay, I definitely will make them read this.


Outtie.


*Ive been promoted to chief of Familial Departement, recently. Allhamdulilah dan asstagfirullah yaa. Haha.

No comments: