Wednesday, May 6, 2009

Jamucinno Latte

Inovasi.


Mungkin itu yang coba dicapai oleh brand susu tinggi-rendah saat menciptakan rasa baru varian produk mereka. Javacinno Latte. Begitulah yang terbaca oleh gw saat pertama melihat kardusnya. Dengan tampilan gambar sesosok pria ganteng yang penuh percaya diri terpampang di kardusnya, ga salah dong kalo gw berpikiran kalo gw akan jadi seganteng itu kalo minum tu susu? Salah. Salah besar. Mirip pantatnya masi lebih mungkin. So, dengan harga yang lebih mahal dikit dari rasa yang biasa gw minum, it better be worth it. Masuklah si pria ganteng ke kantong belanjaan gw.


Penasaran dengan efek menggantengkan susu tersebut, -mengingat gw adalah mahasiswa kedokteran, fakta bahwa gw masi ngarep jadi ganteng abis minum susu sangatlah menyedihkan- langsung aja malemnya gw seduh tiga sendok susu tersebut dengan air panas. Rasanya? Emh... Membuat gw merasakan sensasi yang belum pernah gw rasakan...dan ga akan mau gw rasakan lagi. Gw jadi tau, kalo manusia mencoba membuat susu dengan rasa kopi, yang mereka dapatkan adalah susu rasa jamu. Cuih. Hweek. Membawa kembali memori buruk masa kecil saat gw dicekoki jamu sama nyokap. Seriusan d, gw pikir Jamucinno Latte lebih tepat untuk mendefinisikan rasa itu. Itu juga kalo ada mbok jamu yang mau ngejual jamu kae gitu. Well, enough said. Back to my fave choco flavour.



Outtie.