Saturday, September 20, 2014

PTT: Pegawai Tapi Tamasya

Salam dari Tanah Celebes!

Setelah sempet terseok dan limbung dihantam nasib, berbagai rencana ambyar luluh lantak, alhamdulillah akhirnya Allah ngebimbing gue kesini, ke sebuah titik kecil di bagian –maaf- pantat Pulau Sulawesi, Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene, Kecamatan Tanjung Sendana 1, di sebuah rumah dinas yang mungkin dari luar terlihat tua dan reyot namun bagian dalamnya...sayangnya direpresentasikan dengan cukup akurat oleh bagian luarnya.



Sejak zaman mahasiswa memang sudah bulat gue bertekad untuk ikut program PTT (Pegawai Tidak Tetap). Motivasinya pertama karena gue pengen mengabdi, itung-itung balas budi pada masyarakat yang udah ikut ngesubsidi uang kuliah dulu. Kedua karena konon Surat SMB (Selesai Masa Bakti) yang didapat setelah menjalani PTT Pusat, Daerah, atau cara lain itu cukup sakti untuk dapet prioritas pendaftaran sekolah spesialis, BUMN atau perusahaan swasta. Alasan ketiga mungkin terdengar klise tapi gue pengen cari pengalaman. Pengalaman berkecimpung di dunia kesehatan setelah sebelumnya icip-icip saat internship, pengalaman kerja dan idup di luar Bandung slash Pulau Jawa dengan segala kemudahan dan fasilitasnya, pengalaman terus mendorong potensi diri di tengah keadaan yang sangat jauh dari zona nyaman.

Kenapa PTT Daerah? Karena di luar fakta umumnya gaji PTT Daerah lebih rendah dari PTT Pusat, masa bakti PTT Daerah biasanya cuma satu taun, malah ada yang enam bulan (dan ternyata ada yang tiga bulan kayak yang lagi gue jalanin sekarang). Waktu jadi salah satu faktor pertimbangan utama karena maklum lulusan dokter itu kasarnya udah abis umur di kuliah empat taun, koas satu setengah taun (tergantung univ dan kurikulum sih) (dan itu juga kalo lancar) plus internship satu taun. Jadi saat lulusan jurusan laen udah mandi uang dan bertabur permata, kebanyakan dari kami masih mengais rezeki seadanya. *uhuk* *keselek aer mata sendiri* Makanya buat gue dan sejawat lain yang ada niatan sekolah lagi baik jalan klinis (spesialis) atau akademis (S-2), sebisa mungkin ga pengen lagi ngabisin waktu yang ga perlu.

Kenapa Sulawesi? Well I don’t actually have any particular affinity toward this K-shaped island. Pertama dikasitau sama Echong yang dikasitau sama temennya, Diana, yang ternyata juga tau dari Esmond, lulusan FK Unair yang pernah PTT Daerah di kecamatan tetangga periode April-Juni dan berniat nerusin untuk periode September-November. Pertama dapet info itu ada empat kecamatan di Kabupaten Majene ini yang buka peluang; Lembang, Pamboang, Tanjung Sendana 1 dan Ulumanda. Setelah liat posisinya di peta, jujur ga tertarik sih secara Majene ini secara garis lintang berjarak hanya tiga derajat dari garis khatulistiwa, yang mana menjamin terik dan gaharnya Sang Surya sepanjang hari. I don’t actually mind the sweat and the heat, but prematurely living in some kind of hell before getting thrown to the real one didn’t seem so tempting. Tapi yasudahlah, berhubung cuma tiga bulan gue berniat untuk manfaatin waktu yang ada sebelom pembukaan PTT Pusat berikutnya, pembukaan PTT Daerah di Kepri atau Kalteng atau apply di ISOS. Setelah memantapkan hati, gue ngehubungin Esmond dan ternyata tempat yang masih kosong tinggal Kecamatan Tanjung Sendana ini, berhubung pengetahuan gue yang masih nol soal masing-masing kecamatan I thought what the heck what difference does it make, langsung beli tiket! (tiket konser SNSD) (lha)

Perjalanan dari Bandung kesini bisa ditempuh dengan berbagai cara misalnya bikin rakit sendiri terus nyebrang Laut Jawa sampe Makassar lalu berenang ke Majene ini, seperti kata pepatah berakit-rakit ke Sulawesi berenang-renang dimakan hiu. Tapi seperti kebanyakan orang normal lainnya gue memutuskan pake cara konvensional. Pesawat Jakarta-Makassar ada dari berbagai maskapai dengan jadwal sampe beberapa kali sehari, dari Makassar gue pake bus malem jurusan Makassar-Mamuju yang jalurnya via Majene lalu turun langsung depan Puskesmas Tanjung Sendana 1 ini. Ga seru ya? Emang kalo denger cerita-cerita PTT di daerah laen kayaknya aksesnya menantang banget, harus naek pesawat perintis lah, naek kapal kayu lah, jalan kaki sampe berjam-jam lah, nunggang harimau lah. Yah alhamdulillah aja gue dapet tempat yang aksesnya mudah begini hehe. Soal biaya, pesawat Jakarta-Makasar dengan maskapai Lion Air kena sekitar 800 ribu (plus excess baggage fee 25 ribu/kg dan airport tax 40 ribu), bus pemadu moda dari Bandara Internasional Sultan Hassanudin sampe pool bus 25 ribu, Bus Malam Bintang Timur jurusan Makassar-Mamuju 180 ribu (Bintang Prima, Pivoss atau Liman lebih murah sekitar 30-50 ribu) jadi total sekitar satu juta sekali jalan.

Kalo denger cerita langsung jadinya begini mungkin keliatannya seneng banget ya gue idup, gampang banget kayaknya langsung dapet tempat PTT yang aksesnya mudah, fasilitasnya lumayan lengkap, tempatnya bagus dan enak, deket gunung dan pantai sekaligus, gajinya lumayan (alhamdulillah bisa lah beli paket PS 3 ODE lengkap plus harddisk 500 gb dua kali sebulan hehe) (tapi terus abis, gabisa makan), masyarakatnya dan staf puskesmasnya baek-baek dan kontrak masa bakti yang fleksibel. Tapi kalo inget dulu ditinggal temen-temen bikin klinik, di-PHP-in Dinkes Lombok Utara, ditolak PTT Pusat, guess I could say I’ve had my share of rough patches.

So here I am, sitting blisfully in front of my laptop while the sound of crashing waves are like music to my ear, those majestic mountains standing greatly behind me, speaking of rough patches like it was years ago while it was actualy only a few weeks back. Gue tau koq di depan masih bakal banyak cobaan dan godaan menanti untuk lemahkan tekad, lunturkan niat dan patahkan semangat tapi gue bersyukur banget bisa ada di titik ini sekarang. Titik yang bukan akhir gue yakin, melainkan sebuah awal dari proses pengabdian, pengamalan ilmu dan kebermanfaatan yang akan sangat menyenangkan. :D

Tanjung Sendana, 8 September 2014
Arri Raditia, dr.

2 comments:

Unknown said...

Hai dok, salam kenal.. aku jg lg ptt daerah ni, di tanah laut, kalsel.. tp lg mau nyoba ptt pusat yg periode november ini.. mau tanya dong, emang di php in ky apa sih sm dinkes lombok utara?? Aku minat ke lombok utara soalnya.. ada insenda ny ga sih?? Makasih sebelumnya...

dona saputri said...

halo arri salam kenal! mungkin kamu sudah notice dikepoin sama akun dona saputri di path sama facebook, hehe
jangan takut, aku cumq pengen tanya2 info seputar ptt daerah di majene aja. pengen banget ikut mengingat waktunya yg singkat
tolong di approve ya pathnya biar kita bisa chat
makasih