1. Physical Happiness
Makan, tidur, olahraga, dsb. Makan menimbulkan sensasi puas, olahraga membantu melepas hormon endorfin yang menimbulkan sensasi senang, tidur mengaktifkan syaraf parasimpatis yg memberi efek rileks.
2. Intelectual Happiness
Belajar, belajar, dan belajar. Semakin banyak belajar, semakin ringan langkah ini dan semakin percaya diri. Emang sih kadang yang namanya belajar itu malesin banget (moreover, given the circumstances kudu ngapalin 32 kasus dalam kurang dari seminggu. groarr), tapi secara ga sadar setelah proses belajar itu selalu ada sensasi puas dan merasa jadi manusia yang lebih baik. Belajar disini ga selalu harus suatu disiplin ilmu tertentu, perluas wawasan umum juga punya efek yang sama,
3. Estetical Happiness
Semua itu harus diatur sedemikian rupa agar enak dipandang. Otak kanan manusia sudah hakikatnya memiliki sense keindahan, maka saat melihat diri, keadaan sekitar, lawan jenis (?!), atau segala sesuatu yang indah-indah lainnya, secara alami kita akan merasa bahagia.
4. Moral happiness
Bermanfaat untuk orang lain. Disadari atau tidak, kebahagiaan yang sesungguhnya didapat dari kita berbagi dengan orang lain. Paradox of sharing, semakin banyak kita berbagi, semakin banyak yang kita dapatkan. Islam juga ngajarin kita bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lain.
5. Spiritual Happiness
Hal yg menjadi ruh dari segala kebahagiaan, tanpa iman, kita tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang sepenuhnya. Iman itu hakikatnya naik turun, gue suka ngerasain kalo iman lagi turun, shalat ga khusyuk, mau ngapa-ngapain jadi ga enak. Makanya harus dijaga banget nih yang satu ini. :)
Tulisan ini bersumber dari Prof. Komaruddin Hidayat yang kemudian ditwit oleh @Zulmi_Cumi si senior nan hobi galau et causa pengen cepet kawin dan lalu diritwit lagi oleh @rizkavs mantan ketua seksi gue dulu di Seksi Pembinaan & Kaderisasi Senat Mahasiswa FK Unpad, FYI beliau ini juga salah satu mentor yang mengambil peran cukup besar atas pencapaian-pencapaian yang gue raih. :) Trus ditambah-tambahin dengan pikiran gue sendiri juga sih..hehe.
Now, back to draft SOOCA!
Makan, tidur, olahraga, dsb. Makan menimbulkan sensasi puas, olahraga membantu melepas hormon endorfin yang menimbulkan sensasi senang, tidur mengaktifkan syaraf parasimpatis yg memberi efek rileks.
2. Intelectual Happiness
Belajar, belajar, dan belajar. Semakin banyak belajar, semakin ringan langkah ini dan semakin percaya diri. Emang sih kadang yang namanya belajar itu malesin banget (moreover, given the circumstances kudu ngapalin 32 kasus dalam kurang dari seminggu. groarr), tapi secara ga sadar setelah proses belajar itu selalu ada sensasi puas dan merasa jadi manusia yang lebih baik. Belajar disini ga selalu harus suatu disiplin ilmu tertentu, perluas wawasan umum juga punya efek yang sama,
3. Estetical Happiness
Semua itu harus diatur sedemikian rupa agar enak dipandang. Otak kanan manusia sudah hakikatnya memiliki sense keindahan, maka saat melihat diri, keadaan sekitar, lawan jenis (?!), atau segala sesuatu yang indah-indah lainnya, secara alami kita akan merasa bahagia.
4. Moral happiness
Bermanfaat untuk orang lain. Disadari atau tidak, kebahagiaan yang sesungguhnya didapat dari kita berbagi dengan orang lain. Paradox of sharing, semakin banyak kita berbagi, semakin banyak yang kita dapatkan. Islam juga ngajarin kita bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lain.
5. Spiritual Happiness
Hal yg menjadi ruh dari segala kebahagiaan, tanpa iman, kita tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang sepenuhnya. Iman itu hakikatnya naik turun, gue suka ngerasain kalo iman lagi turun, shalat ga khusyuk, mau ngapa-ngapain jadi ga enak. Makanya harus dijaga banget nih yang satu ini. :)
Tulisan ini bersumber dari Prof. Komaruddin Hidayat yang kemudian ditwit oleh @Zulmi_Cumi si senior nan hobi galau et causa pengen cepet kawin dan lalu diritwit lagi oleh @rizkavs mantan ketua seksi gue dulu di Seksi Pembinaan & Kaderisasi Senat Mahasiswa FK Unpad, FYI beliau ini juga salah satu mentor yang mengambil peran cukup besar atas pencapaian-pencapaian yang gue raih. :) Trus ditambah-tambahin dengan pikiran gue sendiri juga sih..hehe.
Now, back to draft SOOCA!
No comments:
Post a Comment